Apotek di Denpasar Mulai Setop Penjualan Obat Sirup

Apotek di Denpasar Mulai Setop Penjualan Obat Sirup

Ni Made Lastri Karsiani Putri - detikBali
Rabu, 19 Okt 2022 18:26 WIB
Fortuna Pharmacy di Jalan Tukad Pakerisan, Denpasar, Bali, mulai menyetop penjualan obat sirup sejak Rabu (19/10/2022) siang. (Ni Made Lastri Karsiani Putri-detikBali)
Fortuna Pharmacy di Jalan Tukad Pakerisan, Denpasar, Bali, mulai menyetop penjualan obat sirup sejak Rabu (19/10/2022) siang. (Ni Made Lastri Karsiani Putri-detikBali)
Denpasar -

Apotek di Kota Denpasar, Bali, mulai menyetop penjualan obat sirup sejak Rabu (19/10/2022) siang. Hal itu menyusul adanya imbauan dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI yang meminta apotek maupun tenaga kesehatan untuk menghentikan sementara pemberian obat sirup. Imbauan tersebut merupakan buntut semakin bertambahnya kasus gangguan ginjal akut misterius di Indonesia.

Salah satu apotek yang mulai menyetop penjualan obat sirup adalah apotek Fortuna Pharmacy di Jalan Tukad Pakerisan No.81 Denpasar, Bali. Selain itu, apoteker di Fortuna Pharmacy juga dianjurkan untuk menjelaskan informasi tersebut kepada masyarakat.

"Ini agar masyarakat tidak bingung dan panik. Untuk sekarang ini masyarakat juga dianjurkan untuk ke obat tablet dan bisa di puyer. Lalu, bisa juga ke jenis obat tablet yang memang bisa dikunyah anak-anak," kata apoteker Fortuna Pharmacy, Tri Mediani kepada detikBali, Rabu (19/10/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mediani menambahkan, ada sekitar 50 jenis obat bentuk sirup yang tersedia di apotek tersebut. Menurutnya, penjualan obat bentuk sirup per bulannya pun tergolong tinggi.

"Paling banyak terjual sekitar 50 item dalam sebulan. Sirup untuk batuk, pilek dan demam yang paling banyak dicari. (Resiko penurunan penjualan) Pasti ada kekhawatiran seperti itu tapi, kami kan masih ada juga alternatif untuk kesediaan tablet yang bisa dikunyah anak-anak," sebut Tri.

Sementara itu, salah satu warga di Denpasar, Kurnia Dewi berharap pemerintah segera menemukan solusi dari penyebab penyakit gagal ginjal akut misterius. Terlebih, selama ini jika anaknya mengalami demam atau batuk, ia selalu memberikan obat sirup yang lebih mudah dikonsumsi.

"Semoga masalah ini bisa cepat teratasi. Jujur sebagai orang tua yang punya anak kecil saya khawatir juga dengar kabar tentang penyakit itu," ujarnya.

Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali I Nyoman Gede Anom menyebut pihaknya mulai melakukan sosialisasi terkait imbauan Kemenkes RI yang meminta seluruh apotek menyetop penjualan obat sirup. Sosialisasi dilakukan kepada Dinas Kesehatan kabupaten/kota maupun rumah sakit di Bali.

"Kami sudah menyampaikan secara lisan dan tertulis ke Dinas Kabupaten dan Kota agar meneruskan himbauan dari Kemenkes ke fasilitas pelayanan dan apotek atau toko obat berizin yang ada di wilayahnya masing-masing," kata Gede Anom singkat, Rabu (19/10/2022).

Diberitakan sebelumnya, apotek dan tenaga kesehatan diminta menghentikan sementara pemberian obat sirup menyusul ditemukannya 192 kasus gangguan ginjal akut misterius di Indonesia. Imbauan ini dikeluarkan Kemenkes RI dengan batas waktu yang belum ditentukan.

"Sampai dilakukan pengumuman resmi dari pemerintah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Seluruh apotek untuk sementara tidak menjual obat bebas dan atau bebas terbatas dalam bentuk sirup kepada masyarakat sampai dilakukan pengumuman resmi dari pemerintah," penegasan Kemenkes RI dalam keterangan tertulis, Rabu (19/10/2022), dilansir dari detikHeatlh.




(iws/hsa)

Hide Ads