Di tangan Made Agus Janardana atau dikenal dengan Made Oplas, sampah plastik disulap menjadi lukisan pop art nan inovatif. Beberapa wajah tokoh ternama dari Bung Karno hingga Obama turut menjadi objek karya seni berbahan sampah plastik itu.
Ide membuat lukisan berbahan dasar sampah plastik itu muncul ketika ia bersama dua orang temannya mendirikan komunitas peduli lingkungan di Buleleng pada 2018.
"Dari situlah tercetus untuk membuat lukisan dari desain yang saya buat di komputer, karena saya juga desainer grafis," kata Made Oplas yang juga seorang guru di SMA Negeri 2 Tejakula, Minggu (16/10/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pria asal Desa Bungkulan, Kecamatan Sawan, Kabupaten Buleleng, Bali, itu membuat lukisan wajah dari plastik sebagai bentuk keprihatinannya terhadap peredaran sampah plastik sekali pakai. Terlebih, banyak pengepul sampah ataupun bank sampah tidak menerima sampah jenis ini lantaran harganya yang begitu murah.
Di sisi lain, sampah plastik yang menumpuk begitu saja menurutnya berpotensi merusak lingkungan. Sebab, sampah jenis ini sangat susah untuk terurai.
"Plastik ini kalau dibawa ke bank sampah nggak diterima biasanya, karena bank sampah itu yang dipakai hanya botol dan gelas plastik. Kalau ada yang nerima paling harganya Rp 300,00 per kilogram. Dari sana saya juga miris, sehingga saya harus angkat derajatnya dengan menjadikannya karya seni," jelasnya.
Made Oplas tak ingin asal-asalan membuat karya seni berbahan sampah plastik itu. Ia benar-benar memperhatikan komposisi warna, filosofi, hingga teknik desain.
![]() |
Semula, plastik kemasan yang terkumpul dipotong-potong. Setelah itu, satu per satu potongan plastik kemasan itu dituangkan ke dalam sketsa yang sudah dibuat dengan cara ditempel.
"Harus punya kesabaran dalam membuat lukisan wajah plastik, untuk membuat desainnya harus punya keahlian desain grafis. Ini kalau di desain grafis namanya teknik pop art, tapi kalau di dunia seni alirannya disebut kubisme," tutur Made Oplas.
Lukisan wajah plastik yang dibuatnya dibagi menjadi dua jenis, yakni lukisan tematik dan portrait. Lukisan portrait merupakan lukisan custom yang desainnya menyerupai wajah seseorang. Sedangkan lukisan tematik menurutnya berisikan nilai-nilai edukasi agar masyarakat dapat memiliki kepedulian terhadap lingkungan.
"Untuk membuat lukisan ini, bisa menghabiskan waktu sehari 1 wajah, nempel wajahnya saja itu 5 jam," jelasnya.
Made Oplas menjual karya seni berbahan plastik itu dengan harga dari Rp 500 ribu tergantung dari ukuran. Ia tak sekadar jualan untuk perut sendiri. Sepuluh persen dari dari hasil penjualan biasanya dia sumbangkan untuk para lansia yang ada di sekitarnya.
"Satu lagi, lukisan juga berisi barcode yang akan langsung terhubung ke laman website wajahplastik. Pembeli juga akan dapat sertifikat original dari wajah plastik," pungkasnya.
(iws/hsa)