Rahasia Bisnis Camilan 'Luh Buleleng' Raup Cuan Puluhan Juta Rupiah

Rahasia Bisnis Camilan 'Luh Buleleng' Raup Cuan Puluhan Juta Rupiah

Tim detikBali - detikBali
Kamis, 06 Okt 2022 23:40 WIB
Produk camilan Luh Buleleng diproduksi sejak tahun 2014 oleh pelaku UMKM perempuan bernama Luh Wiriadi dari Desa Sambangan, Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng, Bali,.
Produk camilan Luh Buleleng diproduksi sejak tahun 2014 oleh pelaku UMKM perempuan bernama Luh Wiriadi dari Desa Sambangan, Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng, Bali. Foto: Pemkab Buleleng
Buleleng -

Produk camilan sehat "Luh Buleleng" salah satu produk UMKM di Kabupaten Buleleng yang bisa mengantongi cuan hingga jutaan rupiah per bulan. Salah satu rahasia suksesnya adalah dengan memanfaatkan platform media sosial (medsos) seperti facebook, instagram, blog, hingga website untuk pemasaran.

Produk camilan Luh Buleleng diproduksi sejak tahun 2014 oleh pelaku UMKM perempuan bernama Luh Wiriadi dari Desa Sambangan, Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng, Bali,.

Karena adanya keterpurukan usaha di bidang pariwisata, akhirnya Luh Wiriadi mencoba untuk membuat sesuatu/produk yang bisa dilakukan di rumahnya sendiri (home industri). Setelah mencoba dan melihat pangsa pasar yang ada, akhirnya diputuskan membuat camilan sehat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lebih lanjut disampaikan, awalnya pangsa pasar produk camilan ini lebih banyak dijual atau didistribusikan langsung ke toko/outlet. Namun dengan perkembangan teknologi informasi yang semakin meningkat, akhirnya diputuskan untuk menerapkan teknik marketing/pemasaran ke beberapa platform digital yang dimilikinya.

"Ada beberapa pelanggan yang suka vegetarian karena sadar akan pentingnya kesehatan sehingga produk dibuat tanpa bahan pengawet di dalamnya," ucap Luh Wiriadi dalam keterangan resmi yang diterima detikBali, Kamis (6/10/2022).

ADVERTISEMENT

Di samping itu, Luh Wiriadi juga memasarkan produk-produk Luh Buleleng lainnya, seperti, pada saat hari raya terdapat dodol, satuh, jajan iwel dan uli yang sudah sesuai dengan kriteria yang diminta oleh konsumen.

"Saya terus berinovasi agar olahan yang dihasilkan lebih baik, bisa diterima di masyarakat dan menyehatkan. Itu adalah tujuan utama pendirian Luh Buleleng," ujarnya.

Lebih jauh, pihaknya sudah mengikuti beberapa pameran di tingkat daerah, nasional maupun internasional dengan mengajak beberapa UMKM Buleleng yang tentu produknya sesuai dengan kriteria yang sudah ditentukan. Untuk itu, ibu tiga anak ini mengajak perempuan-perempuan di Buleleng untuk bisa lebih maju dengan olahan yang dimiliki masing-masing pelaku UMKM.

Adapun produk-produk yang dihasilkan Luh Buleleng yakni, keripik pisang, singkong, sukun, keladi, kacang kapri dan telor. Selain itu, juga ada olahan buah-buahan belimbing wuluh, cerme, serta kali moko dengan omset yang dihasilkan setiap bulannya sekitar Rp 10 juta rupiah.

"Ke depannya, saya akan mencoba olahan kelor yang dipakai untuk pameran di Asosiasi Moringa Indonesia," tutupnya.




(nor/iws)

Hide Ads