Jalan Jebol, Warga di Bangli Gotong Royong Bangun Jembatan Darurat

Jalan Jebol, Warga di Bangli Gotong Royong Bangun Jembatan Darurat

I Wayan Sui Suadnyana - detikBali
Jumat, 14 Okt 2022 22:46 WIB
Warga gotong royong membangun jembatan darurat di jalan jebol akibat hujan deras di bawah Pasar Desa Yangapi, Kecamatan Tembuku, Kabupaten Bangli. (Dok. Camat Tembuku)
Warga gotong royong membangun jembatan darurat di jalan jebol akibat hujan deras di bawah Pasar Desa Yangapi, Kecamatan Tembuku, Kabupaten Bangli. (Dok. Camat Tembuku)
Bangli -

Akses jalan dari Kota Bangli ke Klungkung atau Besakih, tepatnya di bawah Pasar Desa Yangapi, Kecamatan Tembuku, Kabupaten Bangli jebol akibat hujan deras pada Jumat (7/10/2022) lalu. Warga tak menyerah meski jalur putus dan membangun jembatan alternatif di atas jalan jebol tersebut.

Camat Tembuku I Putu Sumardiana mengatakan, warga berinisiatif membangun jembatan di atas jalan yang jebol tersebut untuk memudahkan mobilitas. Terlebih banyak anak-anak yang tidak dapat akses untuk pergi dan pulang sekolah karena jalan putus.

"Pembangunannya (jembatan) awalnya inisiatif warga. Ada juga Babinsa Yangapi yang awalnya berinisiatif untuk membangun (jembatan) nika," kata Sumardiana saat dihubungi detikBali, Jumat (14/10/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia menambahkan, jebolnya jalan tersebut membuat beberapa anak memilih tidak masuk sekolah. Sebab, orang tua yang mengantarkan anaknya mesti mencari jalur alternatif lain yang jaraknya cukup jauh. Mereka harus pergi ke utara di jalur Desa Yangapi atau lewat timur ke Desa Timuhun dan Desa Bungbungan di Kecamatan Banjarangkan, Kabupaten Klungkung.

"Itu awalnya, sehingga Babinsa Yangapi sekaligus sebagai warga menelpon tiyang dan menyampaikan adanya inisiatif seperti itu. Kebetulan yang bersangkutan punya lahan di sekitar jembatan yang jebol nika, jadi sekalian mau menyumbangkan bambu, ada pohon kelapa di situ," ungkap Sumardiana.

ADVERTISEMENT

Sebelumnya jembatan darurat dibangun, pihaknya berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman (PUPR Perkim) Provinsi Bali. Sebab, jalur yang jebol tersebut merupakan kewenangan dari pihak Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali.

Selain karena jalan tersebut merupakan kewenangan pihak Pemprov Bali, koordinasi juga dilakukan berkaitan dengan konstruksi jembatan. Sebab warga tidak ahli dalam membuat konstruksi jembatan yang bagus yang dapat digunakan dengan aman.

Secara kebetulan, pihak dari Dinas PUPR Perkim Provinsi Bali melakukan pengecekan terhadap jalan tersebut sekalian dengan jebolnya Jalan Erlangga di Desa Gunaksa, Kecamatan/Kabupaten Bangli untuk membangun konstruksi jembatan permanen. Pada saat itu, keinginan untuk membangun jembatan darurat akhirnya disampaikan ke Dinas PUPR Perkim Provinsi Bali.

"Dari provinsi mengecek perbaikan secara permanen, inisiatif itu kemudian disampaikan. Artinya supaya sementara (dibangun jembatan) darurat, kemudian akhirnya diizinkan," tuturnya.

Jembatan darurat dibuat dengan batang pohon kelapa sebagai penopang di bagian bawah. Kemudian di atas pohon kelapa diisi dengan kayu dan bambu yang dianyam atau bedeg. Setelah selesai, jembatan darurat langsung digunakan.

"Memang kalau kita di Bali sebelum pengerjaan dan setelahnya ada upacara, matur piuning pejati, tulung urip, sudah dilakukan," terangnya.

Cuma untuk Motor-Pejalan Kaki

Jembatan dibangun tersebut khusus untuk motor dan pejalan kaki. Kendaraan roda empat tidak diizinkan untuk melewati jembatan tersebut karena memiliki bobot yang besar sehingga memerlukan konstruksi jembatan khusus.

"Kalau roda empat tidak berani, roda empat kan bebannya memang besar juga tidak diizinkan oleh pihak provinsi. Karena kan memang roda empat beban besar itu kan memang harus khusus konstruksinya," kata Sumardiana.

Sumardiana menuturkan, proses pembangunan jembatan darurat itu memakan waktu satu hari. Jembatan dibangun pada Kamis (13/10/2022) pagi dan selesai pada malam sekitar pukul 20.00 Wita.

Jembatan darurat yang dibangun kurang-lebih memiliki lebar 1,5 meter dengan panjang sekitar 15 meter. Sumardiana yakin jembatan tersebut memiliki konstruksi yang cukup kuat meski bersifat darurat dan sementara.

Meski sudah selesai dibangun pada Kamis kemarin, Dinas PUPR Perkim Provinsi Bali melanjutkan pengerjaannya dengan melakukan perbaikan pada pinggir jembatan, Jumat (14/10/2022). Selain itu, mereka juga memasang sandbag atau kantong pasir di areal sekitar jembatan sehingga tidak menambah longsor pada saat hujan.

"Termasuk tadi pemasangan sandbag-nya dari PU Provinsi, kemarin sudah dipasang sedikit cuma tadi dilanjutkan untuk tadi pengerjaannya pinggirannya diperbaiki kembali diperbagus lagi ditambah sandbag. Sandbag kan kantong pasir untuk mengatur aliran air," imbuhnya.




(iws/dpra)

Hide Ads