Fakta-fakta Jalan Ambles di Bangli-WA Terakhir Korban

Round Up

Fakta-fakta Jalan Ambles di Bangli-WA Terakhir Korban

Tim detikBali - detikBali
Selasa, 11 Okt 2022 07:22 WIB
Tiga orang tewas akibat jalan amblas di Gunaksa, Kelurahan Cempaga, Bangli, BalI, Sabtu (8/10/2022) pagi. Dua unit mobil turut terperosok.
Petugas mengevakuasi korban akibat jalan amblas di Gunaksa, Kelurahan Cempaga, Bangli, BalI, Sabtu (8/10/2022). (Istimewa)
Bangli -

Sejumlah fakta terkait amblesnya Jalan Erlangga yang menghubungkan Kota Bangli dengan Kecamatan Tembuku pada Sabtu (8/11/2022) lalu terungkap. Termasuk tiga kendaraan terperosok, tiga orang tewas, hingga pesan WhatsApp (WA) terakhir salah satu korban tewas.

Kepala Seksi (Kasi) Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bangli I Ketut Agus Sutapa menyebut jalan tersebut jebol lantaran kondisi tanah yang labil. Adapun jalan yang ambles tersebut merupakan salah satu jalur menuju Pura Besakih itu jebol akibat hujan turun deras di wilayah Bangli.

"Begitu diguyur hujan ya mungkin struktur kelabilan tanah dapat aspal yang di lokasi itu, jadi tergerus oleh air sehingga jalan itu seketika putus," kata Sutapa, Minggu (9/10/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut fakta-fakta amblesnya Jalan Erlangga, Kelurahan Cempaga, Bangli:

Tiga Kendaraan Melintas Saat Kejadian

ADVERTISEMENT

Tiga kendaraan melintas saat Jalan Erlangga, Kelurahan Cempaga, Bangli, ambles pada Sabtu (8/10/2022). Ketiga kendaraan tersebut antara lain mobil minibus merek Daihatsu Terios, mobil pikap dan sepeda motor. Tiga kendaraan itu belum diangkat karena masih mempertimbangkan kondisi lokasi.

"Untuk yang mobil yang ada di dasar jurang, karena pertimbangan kelabilan aspal, sementara tidak kita angkat dulu yang Terios pikap dan sepeda motor itu," kata Kepala Seksi (Kasi) Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bangli I Ketut Agus Sutapa, Minggu (9/10/2022).

Agus Sutapa menjelaskan, pihaknya belum bisa memastikan kapan tiga buah kendaraan yang nyemplung ke jalan jebol tersebut diangkat. Sebab, evakuasi kendaraan masih menunggu kajian teknis dari Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Kawasan Pemukiman Kabupaten Bangli.

"Belum berani kita pastikan (kapan diangkat) karena menunggu kajian teknis dari teman-teman PU. Kalau aspal (atau) jalan kan PU yang tahu kelabilannya, karena kita kan membutuhkan alat berat untuk mengangkat itu. Kita berbicaranya memperhatikan safety (atau) keselamatan petugas yang utama," ungkapnya.

Cuaca ekstrem menyebabkan Jalan Erlangga, Kelurahan Cempaga, Kecamatan/Kabupaten Bangli, Bali ambles, Sabtu (8/10/2022). Jalan penghubung antara Kota Bangli dengan Kecamatan Tembuku yang jebol tersebut menyebabkan dua unit mobil terperosok dengan tiga orang ditemukan tewas.Jalan Erlangga, Kelurahan Cempaga, Kecamatan/Kabupaten Bangli, Bali ambles, Sabtu (8/10/2022). Foto: Dok. Pemkab Bangli

Tiga Korban Tewas

Total ada sebanyak enam orang korban dalam tragedi jalan jebol tersebut, yakni dua orang di mobil Terios, tiga orang di mobil pikap dan seorang pengendara sepeda motor. Tiga dari enam korban tersebut meninggal terperosok ke dalam jalan yang jebol.

Korban yang meninggal yakni dua orang di mobil Terios dan satu pengendara sepeda motor. Sementara tiga orang di mobil pikap masih selamat meskipun mengalami patah tulang dan luka-luka.

Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bangli I Ketut Agus Sutapa menyebut, korban yang meninggal akibat terperosok ke dalam jurang tersebut kemungkinan terlambat mendapatkan pertolongan. Terlebih kecelakaan terjadi pada dini hari sehingga tidak ada petugas yang membantu.

"Karena lambat pertolongan lah, karena dini hari jam 2 siapa petugas di sana atensi, kan begitu. Kalaupun ada mungkin tidak di sana kita," kata Agus Sutapa.

Untuk diketahui, identitas ketiga korban tewas yaitu I Putu Rian Sasmara (25), Gita Savitri (35), Hosdianto Gunawan (38).

Halaman selanjutnya: WA Terakhir Salah Satu Korban...

WA Terakhir Salah Satu Korban

Gita Savitri (35) merupakan salah satu korban amblesnya jalan di Kelurahan Cempaga, Bangli, Bali, Sabtu (8/10/2022) dini hari. Kepergian sang kakak menyisakan duka mendalam bagi Krisna Wijaya dan keluarga.

Krisna mengaku kakaknya itu sempat mengirim pesan WhatsApp (WA) sebelum kejadian. Hanya saja, ia baru membaca pesan itu pagi hari sekitar pukul 07.00.

"Saya di WA (WhatsApp) sama kakak jam 02.02, dia chat minta tolong tapi, karena hp saya di-silent dan saya baru tahunya jam setengah 7 pagi. Hanya bilang Dek, tolong, itu saja," tutur Krisna Wijaya, saat ditemui detikBali di rumahnya, di Denpasar, Senin (10/10/2022).

Tampak beberapa karangan bunga berdukacita terpasang di sepanjang jalan menuju rumah Gita Savitri.

Suasana di kediaman Gita Savitri pada Senin (10/10/2022) yang merupakan salah satu korban dari kejadian jalan ambles di Gunaksa, Kelurahan Cempaga, Bangli pada Sabtu (8/10/2022) pagi.Suasana di kediaman Gita Savitri pada Senin (10/10/2022) yang merupakan salah satu korban dari kejadian jalan ambles di Gunaksa, Kelurahan Cempaga, Bangli pada Sabtu (8/10/2022) pagi. Foto: Ni Made Lastri Karsiani Putri

"Saya di WA (WhatsApp) sama kakak jam 02.02, dia chat minta tolong tapi, karena hp saya di-silent dan saya baru tahunya jam setengah 7 pagi. Hanya bilang Dek, tolong, itu saja," aku Krisna Wijaya.

Krisna menduga chat tersebut dikirimkan oleh Gita Savitri ketika kejadian. Menurut Krisna, ia dan keluarga tidak mengetahui tujuan Gita Savitri bersama temannya pergi ke Bangli.

"Kurang tahu (tujuannya ke Bangli) karena dia juga tidak ada bilang sama saya dan sama siapa pun. Saya tanya ke teman-temannya juga tidak ada yang tahu. Saya juga tidak ada firasat," ungkapnya.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video Penampakan Gedung DPRD NTB yang Dibakar Massa"
[Gambas:Video 20detik]
(iws/hsa)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads