.webp)
Setiap tahun, lima desa di Kabupaten Flores Timur selalu terisolasi saat musim penghujan tiba. Satu-satunya akses yang dilalui warga ke Kota Larantuka adalah melalui kali atau sungai kering di jalan utama. Namun, saat hujan, air sungai meluap sehingga tidak bisa dilewati. Mengatasi hal itu, warga bersama polisi dan biarawan Katolik membangun jembatan darurat, Rabu (12/2/2025).
Kapolsek Tanjung Bunga, Aiptu Silverius Petrus Diaz, mengatakan warga membuat jembatan darurat menggunakan batang-batang pohon kelapa sehingga bisa dilalui kendaraan roda dua dan empat.
"Lokasinya di jalan umum antara lima desa wilayah utara, yaitu Desa Patisirawalang, Desa Latonliwo Dua, Desa Latonliwo Satu, Desa Arasina dan Desa Lamanabi," kata Petrus Diaz kepada detikBali, Rabu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Petrus mengatakan akses jalan ke Kota Larantuka hanya bisa dilalui melalui kali itu. Sesekali waktu jika hujan besar maka kali itu tidak bisa dilalui karena debit air yang mengalir sangat besar.
"Tidak bisa dilewati oleh pejalan kaki, kendaraan roda dua dan roda empat. Tidak ada jembatan di sana," imbuhnya.
Petrus mengaku telah menerima banyak keluhan dari masyarakat terkait infrastruktur jalan yang minim perhatian dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Flores Timur.
Petrus Diaz mengimbau kepada masyarakat agar tetap waspada terhadap cuaca atau curah hujan yang tinggi serta melaporkan kepada polisi jika mendapati ada bencana tanah longsor dan banjir.
"Bagi warga yang mempunyai anak-anak dilarang bermain di pinggiran kali atau selokan saat hujan lebat atau bermain di laut," tandasnya.
(hsa/hsa)
