2 Dekade Bom Bali: Malam Mencekam Renggut 202 Nyawa

Tim detikNews - detikBali
Selasa, 11 Okt 2022 18:17 WIB
Tragedi Bom Bali. Foto: ABC Australia
Denpasar - Peristiwa Bom Bali 1 telah memasuki tahun ke-20. Peristiwa 12 Oktober 2002 itu tercatat sebagai tragedi paling kelam dalam sejarah di Indonesia yang menewaskan 202 orang warga lokal dan warga asing seperti Inggris dan Australia.

Jika dihitung-hitung, bom yang meledak di dua tempat hiburan di Jalan Legian, Kuta, Bali didahului dengan aksi terorisme di World Trade Center (WTC) Amerika Serikat tahun 2001. 4 buah pesawat komersil telah dibajak oleh 19 orang teroris yang kemudian menabrakkan ke gedung WTC dan menelan korban 2.996 orang meninggal dunia.

Tragedi bom Bali 1 berawal dari tiga peristiwa pengeboman 12 Oktober 2002. Dua bom pertama meledak di Paddy's Pub dan Sari Club (SC) di Jalan Legian, Kuta, Bali. Dua bom meledak dalam waktu yang hampir bersamaan yaitu pukul 23.05 Wita.

Sebanyak 202 orang menjadi korban tewas keganasan bom itu, sedangkan 200 lebih lainnya luka berat maupun ringan.

Kurang lebih 10 menit kemudian, ledakan ketiga kembali mengguncang Bali. Pada pukul 23.15 Wita, bom meledak di Renon, berdekatan dengan kantor Konsulat Amerika Serikat. Namun tak ada korban jiwa dalam peristiwa itu.

Pada 16 Oktober 2002, Polda Bali mulai melakukan pemeriksaan terhadap saksi kasus terorisme. Lebih dari 50 orang telah dimintai keterangan di Polda Bali.

Untuk membantu Polri, Tim Forensik Australia (asal kebanyakan turis yang menjadi korban) ikut diterjunkan untuk identifikasi jenazah.

Tim Investigasi Gabungan Polri dan kepolisian luar negeri yang telah dibentuk untuk menangani kasus ini menyimpulkan, bom di Paddy's Pub berjenis TNT seberat 1 kg dan di depan Sari Club, merupakan bom RDX berbobot antara 50-150 kg. Sementara bom di dekat konsulat Amerika Serikat menggunakan jenis TNT berbobot kecil yakni 0,5 kg.

Pada 30 Oktober, titik terang pelaku bom Bali I mulai muncul. Tiga sketsa wajah tersangka pengebom itu dipublikasikan. Polisi kemudian berhasil mengantongi identitas para pelaku pada 4 November 2002. Tak cuma itu, polisi juga mengklaim telah mengetahui persembunyian para tersangka. Mereka tidak tinggal bersama namun masih di Indonesia.

Satu tersangka kunci yakni Amrozi bin Nurhasyim berhasil ditangkap di rumahnya di Desa Tenggulun, Lamongan, Jawa Timur, pada 5 November 2002. Menyusul dengan penangkapan Amrozi, pada 6 November 2002 10 orang yang diduga ikut terlibat dalam pengeboman ditangkap di sejumlah tempat di Pulau Jawa.

Peran Pelaku Pengeboman klik halaman selanjutnya

Simak Video "Video: Suasana Haru di Peringatan 23 Tahun Bom Bali"


(nor/hsa)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork