Kisah Thiolina Korban Bom Bali Alami Cacat Mata

Kisah Thiolina Korban Bom Bali Alami Cacat Mata

Triwidiyanti - detikBali
Selasa, 11 Okt 2022 16:55 WIB
Ketua Yayasan Istri Suami Anak (Isana) Dewata yang merupakan salah satu korban tragedi bom Bali Thiolina F Marpaung
Ketua Yayasan Istri Suami Anak (Isana) Dewata yang merupakan salah satu korban tragedi bom Bali Thiolina F Marpaung. Foto: ist
Denpasar -

Ketua Yayasan Istri Suami Anak (Isana) Dewata tragedi bom Bali, Thiolina F Marpaung yang juga menjadi korban mengaku bahwasanya dirinya masih mengalami trauma mental yang sangat dalam atas peristiwa yang pernah ia alami saat tragedi bom Bali 1. Thiolina mengalami kecacatan pada mata kirinya akibat dari peristiwa kelam yang terjadi 20 tahun yang lalu itu.

Sebagaimana diketahui esok merupakan peringatan tragedi Bom Bali 1 yang terjadi pada 12 Oktober 2002 yang menyebabkan ratusan warga baik lokal dan asing sebanyak 202 orang meninggal.

Thiolina merupakan salah satu korban tragedi Bom Bali. Kini wanita tangguh ini menjadi penyiar di salah satu radio di Bali. Lina sendiri kini enggan diwawancarai soal masa lalunya akibat tragedi bom.

"Tidak usah dikenang (tragedi bom Bali) yang sakit itu nggak usah dikenang," ungkapnya dihubungi detikBali, Selasa (11/10/2022).

Thiolina menjelaskan, tragedi bom Bali 1 masih menyisakan trauma yang sangat dalam bagi para korban termasuk dirinya. Akibat ledakan bom, Thiolina mengalami luka pada mata kirinya yang hampir buta.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada masa pemulihan, dikatakannya terasa sangat panas, perih dan sakit yang luar biasa. Ia juga menjalani operasi dipasangi pelindung mata di Perth Australia.

Kini luka akibat serpihan kaca itu meninggalkan kecacatan pada matanya dan hingga saat ini belum sembuh total. Thiolina mengatakan saat ini pemerintah melalui LPSK sudah memberikan biaya kompensasi kepada para korban bom Bali.

"Tapi kalau saya memang (periksa) dokter mata dikasih gratis sejak 20 tahun lalu," katanya.

Sebagai pengurus Yayasan Isana Dewata, kini Thiolina fokus bekerja untuk membantu semua korban dan keluarga korban untuk mendapatkan haknya sebagai korban teroris. Ia berharap para korban yang selamat meski mengalami kecacatan dapat tetap kuat batin dan mentalnya agar bisa membiayai keluarganya untuk hidup lebih layak.

Sementara untuk acara yang digelar besok, pihaknya akan mengundang sejumlah tokoh lintas agama di Peringatan Tugu Ground Zero, Legian untuk melakukan doa perdamaian.

"Karena itu besok itu tema besarnya doa perdamaian. Buat kegiatan untuk menguatkan mereka menginsafkan yang melakukan. Tahun ini kita apresiasi dengan mengundang tokoh lintas agama dan kebudayaan Konghucu untuk berdoa," terang Thiolina.

Selain itu ada 6 pokok doa yang akan dibacakan oleh masing-masing tokoh agama.

Antara lain, mendoakan korban meski hidup dengan benda-benda di dalam tubuh, mendoakan perdamaian untuk Bali dan dunia, mendoakan negara yang sedang bertikai seperti Ukraina dan Rusia dan mendoakan perhelatan G20 yang akan digelar di Pulau Bali.

ADVERTISEMENT

Untuk diketahui Yayasan Istri Suami Anak (Isana) Dewata mencatat total korban bom Bali ada sebanyak 52 orang baik korban langsung dan korban tidak langsung (keluarga). Dengan rincian 35 korban tragedi bom Bali 1 tahun 2002, dan 17 korban dari tragedi bom Bali II pada 2005.




(nor/hsa)

Hide Ads