Keluarga Ni Luh Gde Puspasari, gadis dari Banjar/Desa Tangguntiti, Kecamatan Selemadeg Timur, Tabanan, yang diduga hanyut saat melintas di jembatan Tukad Yeh Ho melakukan pencarian secara niskala. Keluarga korban menggelar ritual mendak (menjemput) dengan sarana banten dan membunyikan gamelan baleganjur, Minggu (9/10/2022) sore.
Pantauan detikBali, suasana pencarian secara niskala itu berlangsung menegangkan. Keluarga korban usai bersembahyang dan menggelar sesajen berteriak-teriak memanggil nama korban.
"Kami akan mendak pakai gamelan dan banten," tutur Ni Nyoman Natri, nenek kandung korban yang diduga hanyut tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ritual penjemputan secara niskala itu berlangsung sekitar pukul 16.00 Wita di jembatan Tukad Yeh Ho. Di tempat itu pula, korban diduga hanyut sepulang kuliah dari Denpasar pada Jumat (7/10/2022) malam.
Keluarga berharap setelah ritual itu keberadaan korban segera ditemukan. Selain upacara tersebut, keluarga juga sudah melaksanakan upacara nebusin.
"Tyang sampun maan nunasang. (Saya sudah dapat minta petunjuk (secara niskala)," sebut Natri yang masih terlihat bingung dengan keberadaan cucu pertamanya itu.
Ia menuturkan, saat dikabarkan hilang, korban sedang dalam perjalanan pulang dari kuliah di Denpasar. Putri pertama pasangan I Made Adiarsa dan Ni Nengah Muliartini itu baru duduk di semester tiga. "Waktu itu (korban) pulang masuk (kuliah)," pungkasnya.
Sementara itu, pencarian secara sekala juga masih dilakukan tim gabungan yang terdiri pihak Kepolisian, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tabanan, dan Taruna Siaga Bencana (Tagana). Mereka melakukan pencarian dengan menyisir kawasan sungai tidak jauh dari posisi jembatan.
Sebagai informasi, seorang perempuan sebelumnya dikabarkan hanyut terbawa arus sungai atau Tukad Yeh Ho melintasi jembatan antara Desa Tibubiu, Kecamatan Kerambitan dengan Desa Beraban, Kecamatan Selemadeg Timur, Tabanan, Jumat (7/10/2022) malam. Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 20.00 Wita.
Polsek Kerambitan pun mengeluarkan imbauan kepada warga untuk tidak melintasi jembatan tersebut hingga arus air pada sungai atau Tukad Yeh Ho normal. Warga sekitar jembatan diimbau untuk melalui jalur utama yakni memutar ke Desa Megati, Kecamatan Selemadeg Timur.
"Kami imbau untuk sementara waktu tidak melintasi jembatan di Tukad Yeh Ho antara Desa Tibubiu dan Beraban karena sering terjadi banjir dan orang hanyut. Silakan putar arah sampai kondisi (air sungai) normal kembali," ujar Kapolsek Kerambitan, AKP Ni Luh Komang Sri Subakti, Sabtu (8/10/2022).
Insiden orang hanyut saat melintas di jembatan Desa Tibubiu dan Desa Beraban tersebut merupakan kali kedua dalam pekan ini. Sebelumnya dua orang pengendara motor hanyut akibat air bah yang menerjang jembatan.
Dalam peristiwa yang terjadi pada Senin (3/10/2022), dua orang pengendara motor yang sempat hanyut berhasil diselamatkan warga sekitar. Meski demikian, motor mereka terseret arus. Satu motor baru ditemukan pada Jumat (7/10/2022) sore.
(iws/irb)