Pekerja Proyek Vila di Taro Gianyar Tertimbun Longsor, 1 Orang Tewas

Pekerja Proyek Vila di Taro Gianyar Tertimbun Longsor, 1 Orang Tewas

I Wayan Sui Suadnyana - detikBali
Sabtu, 08 Okt 2022 15:15 WIB
TKPΒ proyek senderan jalan akses ke Villa Ayatara di Banjar Puakan, Desa Taro, Kecamatan Tegallalang, Kabupaten Gianyar, Bali, yang longsor. (Dok. Polsek Tegallalang)
TKPΒ proyek senderan jalan akses ke Villa Ayatara di Banjar Puakan, Desa Taro, Kecamatan Tegallalang, Kabupaten Gianyar, Bali, yang longsor. (Dok. Polsek Tegallalang)
Gianyar - Sejumlah pekerja proyek senderan jalan akses menuju Villa Ayatara di Banjar Puakan, Desa Taro, Kecamatan Tegallalang, Kabupaten Gianyar, Bali tertimpa tanah longsor, Sabtu (8/10/2022). Satu pekerja tewas akibat tertimbun longsoran.

Korban tewas bernama M Muharrom (25) merupakan warga asal Dusun Pondok Lalang RT/RW 004/008, Kelurahan Wonojati, Kecamatan Jenggawah, Kabupaten Jember, Jawa Timur (Jatim). Jenazah kini masih berada di Rumah Sakit (RS) Payangan.

"Rencana sore ini jenazah korban akan diberangkatkan dari RS Payangan menuju rumah duka," kata Kapolsek Tegallalang AKP I Ketut Sudita dalam keterangannya kepada detikBali, Sabtu (8/10/2022).

Selain korban meninggal dunia, peristiwa tersebut juga membuat seorang pekerja lainnya bernama Ach Mukit (22) mengalami sakit pada pergelangan tangan dan punggung. Tanah longsor yang menimpa pekerja proyek vila itu terjadi sekitar pukul 09.30 Wita.

Pekerja lainnya bernama Moh Miftahul Iksan (28) menyebut, dia bersama enam orang pekerja lainnya semula sedang menggali tanah untuk pondasi senderan tembok. Dalam galian sekitar 80 centimeter dengan tinggi tebing dari pinggir galian kurang lebih 3 meter.

Saat sedang bekerja, tiba-tiba tebing di atas galian longsor dan menimpa para pekerja. Empat orang yang tertimpa longsor berhasil menyelamatkan diri. Satu pekerja yang tertimbun tanah longsor terlihat hanya bagian kepalanya.

Berikutnya, dua korban lainnya seluruh badannya tertimbun tanah hingga tidak terlihat. Para pekerja yang selamat sempat berusaha menggali tanah dengan alat seadanya dan berhasil mengevakuasi satu orang korban.

Sementara, satu orang korban masih tertimbun. Proses evakuasi pun dilakukan dengan mengeruk tanah menggunakan eskavator. Korban akhirnya berhasil diangkat dan dibawa ke RS Payangan.

"Saat diangkat dan dinaikan ke mobil, korban masih bernapas. Namun sampai di Rumah Sakit Payangan, korban sudah dinyatakan meninggal," ungkap Sudita.

Menurut Sudita, pihak keluarga pekerja yang meninggal bernama Wawan Budi Setiawan (40) sudah membuat pernyataan tentang kematian M Muharrom. Keluarga pun menerima kematian korban dengan ikhlas.

"Pihak keluarga intinya menerima dengan penuh keikhlasan, menolak dilakukan otopsi terhadap jenazah korban dan tidak menuntut pihak lain atas kematian korban dan murni sebagai musibah," jelas Sudita.


(iws/nor)

Hide Ads