Sebanyak 150 Kepala Keluarga (KK) di Banjar Dinas Manikaji, Desa Ban, Kecamatan Kubu, Kabupaten Karangasem, Bali, kesulitan mendapatkan distribusi air bersih. Wilayah tersebut mengalami kekeringan sehingga kekurangan air bersih.
Kalaksa BPBD Karangasem Ida Bagus Ketut Arimbawa mengatakan, ini merupakan yang kedua kalinya BPBD Karangasem mendapat permintaan melakukan pendistribusian air bersih ke masyarakat. Pertama, permintaan datang dari Perbekel Desa Seraya Timur dan kali ini dari Perbekel Desa Ban.
"Kami memang rutin setiap tahun melakukan pendistribusian air bersih ke beberapa wilayah, selama ada permintaan dari perbekel ada warga yang kekeringan dan membutuhkan air bersih," kata Arimbawa, Jumat (7/10/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, saat petugas BPBD Karangasem melakukan pengecekan ke lokasi, ternyata akses jalan menuju pemukiman warga tidak memungkinkan untuk dilalui truk tangki. Pasalnya, akses jalan terbuat dari beton rawan jebol.
Sehingga untuk meminimalisir kecelakaan kerja, pihaknya berencana mengalihkan pendistribusian dengan mencari cubang atau tempat penampungan air alternatif milik umum. Nantinya masyarakat yang kekurangan air bersih bisa mengambil menggunakan sepeda motor di cubang tersebut.
"Kami masih menunggu info lebih lanjut dari kelian atau perbekel setempat, cubang mana yang akan digunakan untuk tempat penampungan air bagi masyarakat Minikaji, yang saat ini sedang kekurangan air bersih," kata Arimbawa.
Sementara itu, Kelian Banjar Dinas Manikaji I Nengah Subagia membenarkan pihaknya sempat meminta BPBD Karangasem agar melakukan pendistribusian air bersih untuk warganya yang berjumlah 150 KK. Namun pendistribusian tersebut akan ditunda sementara waktu karena saat ini sedang turun hujan.
"Setelah tadi petugas dari BPBD melakukan pengecekan ke lokasi, ternyata langsung turun hujan, jadi kemungkinan permintaan ditunda dulu. Tapi jika seandainya dalam 2-3 hari ke depan kembali tidak turun hujan, baru kami lakukan permintaan air bersih kembali," kata Subagia.
(irb/nor)