Salah satu siswi SMPN 1 Tabanan, Ni Putu Pradnya Candra Dewi (14), masuk dalam nominasi calon pelajar SMP se-Indonesia dalam IJSO (International Junior Science Olympiad) yang akan dilaksanakan di Bogota, Kolombia.
Pada Senin (26/9/2022), Pradnya yang kini duduk di kelas IX itu menjalani seleksi tahap dua bersama 39 pelajar lainnya se-Indonesia. Ia bahkan menjadi satu-satunya pelajar dari Provinsi Bali yang bertahan hingga tahap dua.
"Seleksi pertama ada 68 orang. Dari Bali ada tiga orang termasuk saya. Terus diseleksi dua, ada 40 orang dan yang dari Bali sisa saya saja," tutur Pradnya usai menjalani seleksi yang berlangsung di SMPN 1 Tabanan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menjelaskan, tes tahap dua ini untuk menentukan 12 peserta yang berhak lolos ke tahap pembinaan sebelum disaring lagi menjadi enam orang sebagai wakil Indonesia dalam IJSO di Columbia pada Desember 2022.
"Kemungkinan minggu-minggu ini sudah ada pengumumannya," imbuh anak pertama dari pasangan almarhum I Ketut Dedi Aryadi dan Ni Gusti Ayu Komang Widisari ini.
Pradnya mengaku agak gugup saat menajalani seleksi kedua. Meski sejatinya sejak SD ia sudah langganan lomba atau kompetisi. Setidaknya sudah ada sekitar 50 kompetisi yang telah ia ikuti sampai sekarang.
"Mendadak dikasih tahunya. Kalau tidak salah H-3 kemarin," tutur peraih medali Perunggu dalam Kompetisi Science Nasional 2021 ini.
Karena itu, dengan waktu yang tersisa ia berusaha mempersiapkan diri untuk bisa mengikuti seleksi tahap dua. Pemantapan materi ia lakukan secara mandiri dan melalui bimbingan belajar.
"Kalau belajar sendiri takutnya nggak siap. Makanya tadi (waktu seleksi) agak nervous juga," imbuhnya.
Salah satu pembina tim IJSO, Indra Noviandri, menjelaskan calon tim dari Indonesia pada IJSO nanti dipilih dari para pelajar yang meraih medali pada saat Kompetisi Science Nasional 2021.
"IJSO ini kompetisi science level SMP atau pelajar yang usianya di bawah 16 tahun. Setiap negara boleh kirim enam peserta yang terdiri dari dua tim.
Masing-masing tim itu tiga orang dan Indonesia merupakan salah satu foundernya jadi selalu ikut," jelas Indra Noviandri.
Dosen Kimia dari Institut Teknologi Bandung ini menjelaskan, dari seleksi tahap dua yang diikuti Pradnya merupakan tahapan untuk menjaring 12 orang pelajar yang berhak mengikuti pembinaan di Bandung dan Jakarta.
"Yang 12 orang pelajar ini nanti akan masuk tahap pembinaan di Bandung dan Jakarta. Di dua minggu pertama akan ditentukan enam dari 12 orang pelajar yang akan mewakili Indonesia pada IJSO di Columbia yang rencananya dilaksanakan awal Desember 2022," pungkasnya.
(hsa/dpra)