DLH Tabanan Usulkan Pengadaan Alat Berat untuk TPA Mandung

DLH Tabanan Usulkan Pengadaan Alat Berat untuk TPA Mandung

Chairul Amri Simabur - detikBali
Selasa, 20 Sep 2022 17:19 WIB
Kondisi TPA Mandung, Tabanan, Bali, Selasa (20/9/2022).
Kondisi TPA Mandung, Tabanan, Bali, Selasa (20/9/2022). Foto: Chairul Amri Simabur/detikBali
Tabanan -

Aktivitas pengangkutan sampah ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Mandung, Kecamatan Kerambitan, Kabupaten Tabanan, Bali, dalam beberapa waktu terakhir ini tersendat akibat kerusakan pada alat berat. Untuk itu, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Tabanan mengusulkan pengadaan alat berat.

Empat unit alat berat dari bulldozer dan ekskavator silih berganti rusak lantaran usianya sudah di atas sepuluh tahun. Kapasitas TPA Mandung yang luasnya 2,7 hektare juga semakin penuh dengan volume sampah yang masuk dalam sehari berkisar 85-90 ton per hari.

Sekarang saja, sampah yang masuk di TPA Mandung sudah menggunung. Ditambah lagi, kerusakan alat berat yang terus terjadi membuat penataan tidak serta merta bisa dilakukan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau pengadaan alat berat sudah kami usulkan. Cuma kami juga harus melihat kondisi anggaran," sebut Kepala DLH Tabanan, I Gusti Putu Ekayana, Selasa (20/9/2022).

Dari kajian internal pihaknya, dengan situasi seperti sekarang ini, TPA Mandung diprediksi hanya bisa berfungsi hingga enam sampai setahun ke depan. "Kurang lebihnya sekian. Kami tidak bisa memastikan juga. Karena bisa saja di bagian bawahnya mengalami penggembosan sehingga masih ada kemungkinan untuk melakukan penataan," imbuh mantan Kepala Bagian Ekonomi ini.

ADVERTISEMENT

Ia menambahkan, saat ini pihaknya juga sedang mempertimbangkan kemungkinan menutup TPA Mandun satu atau dua hari dalam sebulan untuk melakukan penataan. "Ya mungkin sehari atau dua hari dalam satu bulan. Tidak menerima kiriman. Sehingga bisa fokus melakukan penataan dengan cara mendorong ke timur," jelasnya.

Selama ini, sambung Ekayana, kesempatan melakukan penataan sangat terbatas. Alat berat yang ada hanya dikerahkan untuk melakukan penurunan sampah yang masuk ke TPA.

"Menurunkan sampah dari truk saja sudah kewalahan. Kami akan coba terapkan seperti itu (penutupan sehari dalam sebulan). Mudah-mudahan dengan seperti itu, setahun atau dua tahun masih bisa dimanfaatkan," pungkasnya.




(irb/irb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads