Sebanyak 105 juta data pemilih dari KPU diduga bocor. Data kependudukan tersebut diunggah oleh anggota forum situs breached.to dengan nama identitas 'Bjorka'. Data itu diduga dijual oleh anggota forum dengan username 'Bjorka' dalam sebuah unggahan di situs Breached Forums.
Anggota Komisi II DPR RI Fraksi PAN Guspardi Gaus menyebut kondisi ini sebagai darurat kebocoran data pribadi. Ia pun mengungkap kekhawatirannya atas dugaan data bocor tersebut.
"Ini menandakan kebocoran data di Indonesia tidak saja mengkhawatirkan, tetapi sudah masuk dalam kondisi darurat kebocoran data pribadi," kata Guspardi dalam keterangannya, Senin (12/9/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dilansir dari detikNews, dugaan kebocoran data ini menjadi kasus dalam kurun waktu sebulan terakhir. Bjorka juga merilis kebocoran data 26 juta data pelanggan layanan internet, data registrasi SIM Card yang diklaim berjumlah 1,3 miliar dari empat operator, serta 17 juta data pelanggan PLN.
"Tentu kita merasa prihatin bagaimana data pribadi yang sifatnya rahasia dan berharga kerap bisa bocor di dunia maya. Apalagi data-data pemilih yang diduga bocor ini berisi informasi penting dan sensitif, seperti nama lengkap, NIK, nomor KK, alamat lengkap, tempat dan tanggal lahir, usia, jenis kelamin, hingga keterangan soal disabilitas," kata Guspardi.
Legislator asal Sumatera Barat itu menilai terus berulangnya dugaan kebocoran data ini sudah sangat mengkhawatirkan dan harus bisa dihentikan. Guspardi meminta pemerintah mengambil langkah konkret untuk mencegah kebocoran data terjadi lagi.
Ia juga meminta KPU sebagai penyelenggara pemilu untuk melakukan investigasi dugaan kebocoran data pemilih. Menurutnya, KPU perlu berkoordinasi dengan Dinas Dukcapil masing-masing daerah dan bekerja sama dengan Siber Polri serta Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) untuk mengusut sumber yang membocorkan data tersebut.
"Jangan sampai data pemilih yang bocor ini menjadi hal yang kontraproduktif pada penyelenggaraan Pemilu 2024," imbuhnya.
Sebagai informasi, sebelumnya diberitakan adanya dugaan kebocoran data yang diklaim berasal dari KPU oleh anggota forum Breached, Bjorka. Mereka mengaku punya data 105.003.428 penduduk, meliputi data NIK, KK, nama lengkap, tempat dan tanggal lahir, jenis kelamin, alamat, dan usia.
Data tersebut disimpan dalam file berukuran 20 GB atau 4 GB setelah dikompres.Bahkan, untuk membuktikan bahwa data itu asli, Bjorka memberikan sekitar dua juta sampel data secara gratis.
(iws/iws)