Hasil visum mayat yang ditemukan di perairan selat Bali, selatan Desa Yehembang, Kecamatan Mendoyo, Jembrana Bali, Rabu (7/9/2022), menunjukkan mayat sudah mengalami proses pembusukan dan diduga meninggal lebih dari dua hari. Mayat tanpa identitas itu teridentifikasi menggunakan gigi palsu dan bertatto.
Direktur RSU Negara, Ni Putu Eka Indrawati menjelaskan, dari laporan dokter pemulasaran jenazah hasil pemeriksaan visum luar mayat bersama tim inafis Polres Jembrana, belum diketahui identitasnya tersebut. Mayat berjenis kelamin laki-laki. Panjang kurang lebih 170 cm, sudah ada tanda pembusukan pada tubuh.
"Keterangan dokter di pemulasaraan jenazah, sudah ada proses pembusukan. Diperkirakan sudah lebih dari dua hari meninggalnya, " kata Eka Indrawati, saat dihubungi detikBali, Rabu (7/9/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Eka Indrawati menjelaskan, mayat diterima kamar jenazah dengan dibungkus kantong jenazah warna hitam, bertuliskan Basarnas. Mengenakan celana pendek warna hitam, merk Reebok, ukuran S. Sweeter warna abu-abu lengan panjang, berbahan wool, merk XX VAIKI, tanpa ukuran.
Identifikasi khusus pada tubuh, terdapat 3 gigi palsu. Pertama pada gigi geraham ke - 2 rahang atas kanan, kedua pada gigi geraham ke - 2 rahang bawah kanan, ketiga pada geraham ke - 2, rahang bawah kiri. Terdapat tato pada leher hingga ke dada, dan tato pada kedua bahu kanan dan kiri.
Kulit tulang tengkorak sudah mengelupas, kedua bola mata, hidung dan daun telinga sudah tidak ada. Kulit dan otot pada tangan sudah mengelupas.
Tampak tulang tulang jari yang patah pada jari pertama hingga kelima tangan kiri dan kanan. Tampak tulang kering pada kaki kiri dan kanan, dengan kulit dan otot di sekitar sudah mengelupas. "Sementara jenazah dititipkan di kamar jenazah," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, nelayan dari Desa Pengambengan, Kecamatan Negara, menemukan mayat manusia di perairan selatan Desa Yehembang, Kecamatan Mendoyo, Rabu (7/6/2022) pagi. Mayat tanpa identitas ditemukan mengembang lalu dibawa hingga ke Pengembangan.
Mayat dengan jenis kelamin kemungkinan besar laki laki, ditemukan mengenakan celana pendek warna hitam, baju abu-abu lengan panjang. Ditemukan pertama kali oleh Najmudin, pengemudi perahu masa Jaya sekitar pukul 5.30 WITA.
Saat itu, saksi melihat ada mayat dalam kondisi mengambang, lalu dinaikkan ke atas perahu bersama tiga nelayan lainnya. Sebelum diangkat ke perahu mayat tersebut di bungkus plastik oleh para nelayan yang menemukan. Perahu yang membawa mayat baru bersandar sekitar pukul 08.25 WITA.
(kws/kws)