Gegara Temukan Mayat, Nelayan Jembrana Batal Cari Ikan

Gegara Temukan Mayat, Nelayan Jembrana Batal Cari Ikan

I Ketut Suardika - detikBali
Rabu, 07 Sep 2022 10:22 WIB
Jembrana -

Nelayan Desa Pengambengan, Najmudin (46), (sebelumnya ditulis Nahmudin) batal menjaring ikan karena menemukan mayat di perairan Selat Bali, Selatan Desa Yehembang, Kecamatan Mendoyo, Jembrana Bali, Rabu (7/9/2022).

Najmudin menceritakan, awalnya hendak menebar jaring karena melihat ikan muncul di permukaan. Namun saat jaring akan ditebar, ikan ke bawah lagi. "Karena ikan hilang, saya muter lagi," ujarnya.

Saat berputar, menemukan mayat yang mengambang dalam posisi tengkurap sekitar 10 meter dari perahu saat akan menebar jaring. "Saya langsung hubungi Babinsa Pengambengan biar ngubungi ambulan," ungkapnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Najmudin juga minta pada Babinsa agar menghubungi Basarnas untuk evakuasi. Karena menunggu lama, akhirnya memberanikan diri membawa mayat. Dua orang anak buahnya langsung disuruh terjun ke laut untuk angkat mayat. "Anak buah saya terjun ambil mayat dibungkus plastik dulu," ujarnya.

Menurutnya, kalau tidak ada petunjuk dari aparat untuk membawa mayat sendiri ke Pengambengan, tidak berani karena khawatir dikira pelaku pembunuhan. "Karena lama nunggu di laut. Saya telpon pak Babin, biar boleh bawa mayat. Karena boleh, langsung bawa mayat," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Najmudin memastikan mayat dipastikan berjenis kelamin laki-laki, karena dari rambut pendek dan masih ada kelamin yang menempel. Posisi mayat juga mengambang tengkurep, karena pada umumnya mayat laki- laki tengkurap.

Setelah menaikkan mayat ke atas perahu, langsung dibawa ke Desa Pengambengan. Mayat diturunkan di tempat pelelangan ikan (TPI) Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) sudah ditunggu ambulans.

Karena harus membawa mayat, batal mencari ikan. Jadi, melaut tidak mendapat ikan sama sekali. "Ngak jadi cari ikan, kalau nebar jaring mayat sudah hilang," kata juragan ikan dari kelompok Anugerah ini.

Najmudin mengaku tidak tega melihat mayat di tengah laut. Jadi, tidak bisa membiarkan mayat terombang-ambing di tengah laut. "Saya kasihan. Karena pernah juga menemukan mayat beberapa tahun lalu saat baru berangkat," ungkapnya.

Hingga saat ini, mayat sudah diidentifikasi petugas dari identifikasi Polres Jembrana dan dokter. Mayat masih belum diketahui identitasnya.

Diberitakan sebelumnya, nelayan dari Desa Pengambengan, Kecamatan Negara, menemukan mayat manusia di perairan selatan Desa Yehembang, Kecamatan Mendoyo, Rabu (7/6/2022) pagi. Mayat tanpa identitas ditemukan mengembang lalu dibawa hingga ke Pengembangan.

Mayat dengan jenis kelamin kemungkinan besar laki-laki, ditemukan mengenakan celana pendek warna hitam, baju abu-abu lengan panjang. Ditemukan pertama kali oleh Najmudin, pengemudi perahu masa Jaya sekitar pukul 5.30 Wita.

Saat itu, saksi melihat ada mayat dalam kondisi mengambang, lalu dinaikkan ke atas perahu bersama tiga nelayan lainnya. Sebelum diangkat ke perahu mayat tersebut di bungkus plastik oleh para nelayan yang menemukan. Mayat baru bersandar sekitar pukul 08.25 Wita.

(hsa/hsa)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads