Pembunuhan Brigadir Yoshua alias Brigadir J disebut dipicu terkait peristiwa yang terjadi di Magelang. Bripka Ricky Rizal mengungkapkan kesaksiannya soal peristiwa di Magelang saat sidang etik Ferdy Sambo pekan lalu.
Peristiwa bermula saat Bharada E mendapat telepon dari istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi yang saat itu menangis. Ricky dan Bharada E tengah menemui pengasuh anak Sambo di SMA Taruna Nusantara bergegas pulang.
Setibanya di rumah Ferdy Sambo, ketegangan masih terasa di dalam rumah. Selain Putri, ART berinisial S juga terlihat menangis. Kuat Ma'ruf, sopir sekaligus ART kepercayaan Sambo berdiri di depan pintu kamar tempat Putri beristirahat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam peristiwa tersebut, Ricky sempat bertanya kepada Yoshua apa yang terjadi.
"Ada apa, sih, Yos?" Ricky bertanya.
"Nggak tahu, Bang, kenapa Kuat tiba-tiba marah dengan saya" jawab Yosua.
Yosua diberi tahu Ricky bahwa ia dipanggil Putri, namun menolak. Setelah dibujuk, Yosua akhirnya bersedia. Menurut Ricky, Yosua diajak bicara empat mata oleh Putri. Ia tak bisa menguping karena berjaga di dekat pintu kamar.
Kuat juga tidak menyebutkan perbuatan apa yang telah dilakukan Yoshua kepada Putri. Sebelum kejadian menjelang petang hari itu, kata Kuat, S memberitahukan Yoshua sempat marah-marah dengan membanting pintu dapur. Namun Kuat mengaku menanggapi aduan S itu dengan seadanya karena sibuk menelepon.
Kuat akhirnya melihat ke dalam dan melihat dari balik kaca Yoshua sedang turun dari tangga. Merasa ada sesuatu yang ganjil, Kuat meneriaki Yoshua sambil menggedor-gedor kaca.
Yoshua lalu berlari ke arah dapur yang tembus ke garasi mobil. Ketika berhadap-hadapan dengan Kuat di garasi, Yoshua berbalik sambil berlari.
Baca selengkapnya di sini
(nor/nor)