"Berdasarkan informasi dari BPBD Kota Denpasar yang mendatangi TKP, bahwa penyebab kebakaran akibat korsleting listrik," kata Kepala Seksi Hubungan Masyarakat (Kasi Humas) Polresta Denpasar Iptu I Ketut Sukadi dalam keterangannya kepada detikBali, Selasa (30/8/2022).
Sukadi menjelaskan, musibah kebakaran diketahui pertama kali oleh seorang mahasiswi Sekolah Tinggi Farmasi Mahaganesha bernama Risa Novita Sari (22) yang kos di lokasi. Ia mengetahui kebakaran setelah terbangun pada Selasa, 30 Agustus 2022 dini hari sekitar pukul 02.30 Wita.
Ia terbangun dari tidur karena mencium bau asap kebakaran. Setelah dicek ternyata ada api di kamar kos sebelahnya yang dalam keadaan sedang tidak ada penghuninya. Sebab penghuni kamar tersebut tidur di warung bakso ayam yang letaknya di jalan utama Pulau Misol.
Melihat kamar tersebut terbakar, mahasiswi itu kemudian berteriak meminta tolong. Teriakan tersebut lalu didengar oleh pemilik kos. Pemilik kos lalu terbangun dan mengambil air untuk memadamkan api dengan alat seadanya namun api semakin membesar.
Akhirnya sekitar 30 menit kemudian datang sebanyak lima unit mobil pemadam kebakaran Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Denpasar. Petugas pemadam kebakaran langsung berupaya untuk memadamkan api.
Musibah kebakaran ini menghanguskan sebanyak delapan kamar kos. Berbagai barang-barang juga terbakar seperti enam buah televisi, dua buah kulkas, lima buah ponsel, sebuah laptop, tujuh buah kipas angin, lima buah kompor gas, tujuh buah sepeda gayung, empat buah ban mobil Kijang Innova, sebuah mesin selep jamu, sebuah mesin air, satu set tape recorder, seluruh pakaian, tiga buah buku pemilik kendaraan bermotor (BPKB) dan tujuh buah tabung gas 3 kilogram.
"Atas kejadian tersebut ditaksir kerugian sekitar Rp 300 juta dan tidak diasuransikan. Pada saat ini para korban penghuni kos sementara ditampung di kos-kosan yang tidak jauh dari TKP kebakaran, dapat bantuan pakaian bekas yang masih layak dipakai dari para dermawan," jelas Sukadi.
(nor/nor)