Bupati Karangasem I Gede Dana (54) merupakan sosok pemimpin yang dikenal sederhana dan dekat dengan masyarakat. Selain kerap berbaur bersama masyarakat, ia juga sering menyempatkan diri menginap di rumah warga di sela-sela kesibukannya sebagai orang nomor satu di Karangasem. Bagaimana kisah hidupnya?
I Gede Dana terlahir di pelosok desa, tepatnya di Banjar Dinas Lebah, Desa Datah, Kecamatan Abang, Kabupaten Karangasem pada 1 Januari 1968. Ia berasal dari keluarga yang sangat sederhana. Orang tuanya merupakan petani dan peternak sapi.
"Dari lahir hingga SMP saya tinggal di desa sambil bantu orang tua bertani dan beternak, bahkan mandi juga masih di sungai saat itu. Sejak kecil saya sudah diajarkan untuk kerja keras oleh orang tua karena sadar kami bukan dari keluarga mampu secara ekonomi saat itu," kata Gede Dana, Sabtu (27/8/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Semasa kecil, Gede Dana ikut membantu orang tuanya menjadi petani dengan berkebun ketela, keladi, hingga mencari rumput untuk pakan ternak sapi. Sedangkan ibunya membuat minyak tandusan dari kelapa untuk kemudian dijual. Semua itu dilakukan supaya ia bisa terus mengenyam pendidikan dan untuk biaya hidup sehari-hari.
Perjuangan Mengenyam Pendidikan
Gede Dana mulai mengenyam pendidikan formal di SDN 1 Datah. Untuk dapat sampai di sekolah, ia harus berjalan kaki sekitar 2 kilometer,
Setelah lulus SD, ia kemudian melanjutkan pendidikan di SMPN 1 Abang. Sekolah ini lebih jauh lagi, jaraknya sekitar 10 kilometer dari rumahnya! Selama tiga tahun, Gede Dana berjalan kaki setiap pagi agar bisa belajar di sekolah tersebut. Ia bahkan harus berangkat pagi buta agar tidak terlambat.
"Saat itu, mulai masuk kelas sekitar pukul 07.15 Wita dan saya sudah mulai berangkat dari rumah sekitar pukul 05.00 Wita karena jaraknya jauh begitupun saat pulang sekolah kadang pukul 15.00 Wita baru sampai rumah," kata Gede Dana.
Setelah lulus SMP, Gede Dana kemudian melanjutkan pendidikan di STM Negeri Singaraja. Selama di sana ia dititipkan oleh orang tuanya kepada saudara yang ada di Singaraja.
Setelah punya penghasilan dengan bekerja, Gede Dana kemudian melanjutkan pendidikan ke jenjang berikutnya dengan uang sendiri. Ia menempuh gelar sarjana (S1) di STKIP Agama Hindu Amlapura dan magister (S2) di Universitas Hindu Indonesia.
Halaman berikutnya: Mulai Terjun ke Dunia Politik...
Mulai Terjun ke Dunia Politik
Setelah sempat beberapa tahun bekerja di industri perhotelan, Gede Dana memutuskan untuk terjun ke dunia politik dan bergabung bersama PDI Perjuangan pada 1998. Perjalanan politik Gede Dana juga dimulai dari bawah yaitu dari tingkat anak ranting hingga akhirnya menjadi Ketua DPC PDIP Kabupaten Karangasem.
"Saya mulai fokus ke politik sejak tahun 2002 dengan melepas dunia pariwisata dan mulai aktif turun ke masyarakat. Hingga akhirnya saya terpilih menjadi anggota DPRD Kabupaten Karangasem pada tahun 2004 dengan suara terbanyak bahkan yang terbanyak di Bali saat itu dengan jumlah suara sekitar 7.179 suara," kata Gede Dana.
Gede Dana berharap agar tokoh-tokoh di Kabupaten Karangasem ikut memberikan masukan dan bersama-sama membangun Gumi Lahar. Ia bertekad memperbaiki bidang pertanian, pendidikan, kesehatan, dan sektor lainnya agar lebih baik.
Sebagai Bupati Karangasem, Gede Dana mengaku sangat ingin membuat berbagai inovasi, terutama di sektor pertanian. Terlebih lagi, kata dia, sektor pertanian juga sudah lekat dengan perjalanan hidupnya sejak kecil.
"Selama saya menjabat sebagai anggota dan juga ketua DPRD Kabupaten Karangasem dan juga sebagai Bupati Karangasem saat ini, saya tidak pernah lepas dari pertanian karena sudah menjadi bagian dari hidup saya. Bahkan saat ini saya juga memelihara tiga ekor sapi dan juga punya kebun sayur di dekat rumah. Sehingga saya sangat jarang beli sayur karena tinggal petik baik bayam, terong, cabai dan yang lainnya," pungkasnya.
Simak Video " Video: Roro Fitria Ceritakan Kondisi Anaknya Seusai Keracunan Makanan Hotel"
[Gambas:Video 20detik]
(iws/iws)