Kedua pasien meninggal tersebut atas nama ISO 1 Bagus Oskar Norizon Ninu (33), selaku penyewa jasa kompor mayat dengan tingkat luka bakar 98 persen dan ISO 2, I Kadek Gian Permana Putra (14) pelajar SMP asal Desa Belega, dengan luka bakar 94 persen.
"Jadi yang 98 dan 94 itu kan jelek kondisinya dan saya kemarin memang tidak menjanjikan apakah kondisinya akan stabil terus," ungkap Staf medis bedah plastik, rekontruksi dan estetik RSUP Prof Ngoerah DR. dr. Agus Roy Rusly Hariantana Hamid, SpBp - RE (K), FICS dihubungi detikBali, Minggu (21/8/2022).
Bagus Oskar meninggal hari Sabtu (20/8/2022) pukul 20.00 Wita, sedangkan I Kadek Gian meninggal Minggu (21/8/2022) pukul 07.00 Wita.
Agus menjelaskan penyebab kematian korban secara teori karena luka bakar di atas 95 persen sehingga terjadi kegagalan napas. Dan kedua secara metabolisme pasti terganggu untuk pembuluh darahnya.
"Sehingga pasien dengan luas bakar begitu untuk bernapas saja sulit, jadi mesin yang digunakan untuk bantuan napas itu kan hanya sementara dia bisa bernapas sendiri, hanya pasien gak kuat," ungkapnya.
Informasi yang detikBali himpun, saat ini jenazah Bagus Oskar masih berada di ruang instalasi kedokteran forensik RSUP Prof Ngoerah. Sementara jenazah I Kadek Gian sudah dibawa ke rumah duka di Desa Belega, Gianyar.
(kws/kws)