Tabung gas meledak saat pelaksanaan upacara ngaben massal di Desa Belega, Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar. Peristiwa itu mengakibatkan dua orang mengalami luka bakar parah hingga di atas 90 persen.
Berdasarkan informasi yang dihimpun detikBali, 6 orang turut menjadi korban ledakan tabung gas yang terjadi pada Jumat (19/8/2022) malam, pukul 20.00 Wita. 6 korban sebelumnya sempat dilarikan ke RS Sanjiwani, Gianyar, namun kemudian dirujuk ke RSUP Prof Ngoerah, Denpasar karena mengalami luka bakar berat.
Kepala Sub Bagian (Kasubag) Humas RSUP Sanglah Denpasar, Dewa Ketut Krisna mengatakan ada 6 korban yang dirawat di Ruang Luka Bakar ICU-ICCU, RSUP Prof Ngoerah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pasien luka bakar korban kompor meledak ada 6 ke RSUP Prof Ngoerah. Dengan luka terberat 94% dan terendah 38%," ungkapnya dihubungi detikBali Sabtu (20/8/2022).
Dijelaskannya, hingga saat ini tim medis masih melakukan pertolongan dan perawatan kepada para korban. "Saat ini masih menstabilkan kondisi pasien untuk life support dengan resusitasi cairan untuk mengganti cairan dari luka bakar," katanya.
Sementara itu, Staf medis bedah plastik, rekonstruksi, dan estetik RSUP Prof I Gusti Ngoerah Denpasar, DR. dr. Agus Roy Rusly Hariantana Hamid, SpBp - RE (K), FICS, mengungkapkan kondisi korban luka bakar akibat ledakan gas saat ngaben massal di Desa Belega, Blahbatuh, Kabupaten Gianyar, Bali.
Dijelaskan, ada enam orang yang dirawat akibat luka bakar. Dari enam korban itu, dua orang mengalami luka bakar paling parah karena di atas 90 persen.
Dua korban tersebut, yaitu korban ISO 1 98 persen atas nama Bagus Oskar Norizon Ninu (33) dan korban ISO 2 94 persen atas nama I Kadek Gian Permana Putra (14). Menurutnya, jika pasien bisa bertahan, maka diprediksi perawatan bisa sampai tiga bulan.
"Saat ini kondisinya belum stabil dan saya tidak bisa menjanjikan apa-apa, hanya kita berdoa saja yang terbaik," katanya kepada Ayu Tri, istri korban ISO 1 98 persen atas nama Bagus Oskar, usai visit di Ruang Luka Bakar ICU-ICCU, RSUP Prof I Gusti Ngoerah, Sabtu (20/8/2022).
dr Agus mengatakan, korban ledakan dikabarkan sebanyak sembilan orang, namun pihaknya tidak mendapat konfirmasi dari RS Sanjiwani soal tiga korban lainnya. Sementara untuk korban luka bakar berat, pihaknya sudah melakukan penanganan pertama.
"Kami sudah lakukan pembersihan luka eskaretomi (sebuah tindakan operasi yang dilakukan pada mereka yang menderita luka bakar cukup serius), kami buka jaringan hati, dada, tangan, dan kaki kemarin di UGD, untuk bisa dalam waktu fase akut ini bisa bernapas dengan baik karena kemarin benar-benar terjerat dadanya," jelasnya.
Saat ini ada dua pasien luka bakar dengan tingkat keparahan di atas 90 persen, luka bakarnya cukup berat, karena masih harus memakai bantuan mesin. Sedangkan empat pasien lain kondisinya stabil karena luka bakar di bawah 80 persen.
"Ini kan ada enam orang di ruang isolasi, memang cukup berat dua orang karena luka bakarnya di atas 90 persen, yang empat orang masih dalam kondisi stabil. Korban anak ada dua, yang 14 tahun I Kadek Gian Permana Putra itu pakai ventilator. Usia sangat mempengaruhi, anak-anak itu biasanya cukup stabil," katanya.
Berikut daftar enam pasien luka bakar dirawat di RSUP Prof Ngoerah.
1. Bagus Oskar Norizon Ninu (33)
2. I Kadek Gian Permana Putra (14)
3. I Ketut Adi Wiranata (32)
4. I Kadek Dwi Putra Jaya (30)
5. I Gusti Ngurah Pradita (11)
6. I Gusti Made Budiarta (49)
(kws/kws)