Atap gedung SD Negeri 4 Melaya, Jembrana, yang rusak berat akhirnya mulai dibongkar, Kamis (11/8/2022). Pantauan detikBali di lokasi, sejumlah pekerja bangunan juga sudah mulai menurunkan sisa-sisa material seperti genting dan baja ringan yang kondisinya telah berkarat.
Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Jembrana I Gusti Putu Anom Saputra mengatakan pembongkaran tersebut untuk mengantisipasi timbulnya korban. Terlebih, kerusakan atap bangunan 7 ruangan kelas tersebut sudah sangat parah dan membahayakan peserta didik.
"Hari ini kita sudah mulai menurunkan genting dan kap bajanya," kata Anom Saputra, saat ditemui detikBali di lokasi sekolah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Anom, bangunan yang sudah rusak sejak 2018 lalu ini, juga bakal menjadi prioritas perbaikan di tahun 2023 mendatang. Namun demikian, pihaknya tetap melakukan penanganan awal supaya para siswa bisa nyaman belajar.
Bupati Jembrana I Nengah Tamba turut menegaskan bahwa kerusakan SDN 4 Melaya itu sudah menjadi atensi pemerintah daerah. Ia pun menjanjikan adanya perbaikan di tahun anggaran 2023.
"Dari berapa hari ini saya sudah pantau. Dan saya sudah panggil beberapa, dinas PU dan dinas pendidikan juga sudah saya ajak diskusi-diskusi. Saya pastikan tahun depan akan dikerjakan (perbaikan)," kata Tamba kepada media, ditemui di lokasi sekolah.
Tamba meminta seluruh guru dan pengawas sekolah untuk tidak menutup-nutupi kondisi sekolah maupun fasilitas umum lainnya yang rusak. Tamba mengaku, sejak menjabat Bupati Jembrana, dirinya belum pernah menerima laporkan kondisi sekolah yang rusak parah.
"Saya tidak pernah tahu ada sekolah separah ini. Tugas pengawas sekolah ini penting harus dilaporkan. Jangan sampai sudah kejadian baru kita tahu," tegasnya.
"Pertama saya perhatikan adalah pendidikan. Pendidikan ini menyangkut ruang belajar anak-anak, ini harus memadai terukur," jelasnya.
Tamba berharap, baik guru maupun orang tua murid bisa bersinergi untuk memajukan pendidikan di Jembrana.
Diberitakan sebelumnya, sebanyak 7 ruang kelas dari 11 ruangan di SDN 4 Melaya rusak parah. Karena kondisi itu, sekolah kekurangan ruang kelas untuk belajar. Sebagian siswa belajar di tempat parker yang disekat dengan papan meja pingpong.
(iws/irb)