Mahfud Md Ngaku Dapat Bocoran Motif Ferdy Sambo Bunuh Brigadir J

Mahfud Md Ngaku Dapat Bocoran Motif Ferdy Sambo Bunuh Brigadir J

tim detikNews - detikBali
Kamis, 11 Agu 2022 11:37 WIB
Menkopolhukam Mahfud Md
Menko Polhukam Mahfud Md. Foto: Rakha/detikcom
Bali -

Menko Polhukam Mahfud Md mengaku dapat bocoran soal motif Irjen Ferdy Sambo membunuh Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat atau Brigadir J. Namun ia mengatakan motif kasus pembunuhan tersebut harus dikonstruksikan terlebih dahulu.

Dalam program Satu Meja Kompas TV, Rabu (10/8/2022), Mahfud Md menjelaskan soal motif pembunuhan Brigadir J. Ia menyebut motifnya sensitif, sehingga Polri yang akan menyampaikan motif tersebut.

"Kalau Anda ikuti jumpa pers itu, kan wartawan Tv One bertanya, 'Pak ini sudah jelas pelakunya tapi motifnya apa?'. Lalu saya bilang, kalau motif biar dikonstruksikan hukumnya oleh Polri, jangan tanya ke saya, karena apa, karena menurut saya ini sensitif," kata Mahfud Md, dilansir dari detikNews.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mahfud Md menjelaskan contoh sensitivitas motif pembunuhan Brigadir J. Seperti menyangkut orang dewasa, ia menyontohkan, pelecehan dan perselingkuhan.

"Apa sensitifnya? Menyangkut orang dewasa. Satu, pertama katanya pelecehan, pelecehan tuh apa sih? Apakah membuka baju atau apa. Itu kan untuk orang dewasa. Kedua, katanya perselingkuhan empat segi. Siapa yang bercinta dengan siapa, gitu kan," tuturnya.

ADVERTISEMENT

Ketiga ada yang terakhir, yang muncul karena usaha perkosaan, lalu ditembak. Itu kan sensitif. Jadi yang buka tuh jangan saya, biar polisi saja, karena itu uraiannya panjang. Nanti polisi yang membuka ke publik, lalu dibuka di pengadilan oleh jaksa. Kalau tanya ke saya nanti malah salah," sambung Mahfud Md.

Ia pun mengaku sudah mendapat bocoran motif pembunuhan Brigadir J di rumah dinas Ferdy Sambo. Mahfud Md menyebut dirinya mendapatkan informasi yang belum pernah mencuat di publik.

"Saya dapat bocoran, tapi kan tidak boleh saya mengatakan yang begitu-begitu, biar dikonstruksi dulu. Dapat hal-hal yang mungkin tidak pernah muncul di publik dari Komnas HAM, dari LPSK, dari orang per orangan, dari para senior Polri, senior tentara, dan sebagainya," ucapnya.




(irb/nor)

Hide Ads