.webp)
Bandara Bali Utara dicoret dari daftar Proyek Strategis Nasional (PSN) oleh pemerintah pusat karena dinilai tidak bisa selesai hingga tahun 2024 mendatang. Adanya wacana itu disikapi oleh Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana. Bupati Agus menyebut kalau pembangunan Bandara Bali Utara masih bisa diperjuangkan kembali ke depan.
"Sekarang kita kembalikan kepada pemerintah provinsi untuk berjuang kembali untuk menyampaikan pemikiran-pemikiran tadi itu, ke depan pembangunan Bandara di Buleleng ini masih bisa diperjuangkan kembali," kata Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana saat dihubungi detikBali melalui sambungan telepon, Kamis (28/7/2022).
Menurutnya keputusan tersebut bukan kesalahan dari Gubernur Bali, melainkan murni kebijakan yang diambil oleh pemerintah pusat. Mengingat Indonesia saat ini sedang proses bangkit dari pandemi COVID-19, pasti ada kepentingan yang harus didahulukan terlebih dahulu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, pihaknya juga mengaku terkejut dan menyayangkan keputusan tersebut. Sebab dengan adanya pembangunan Bandara Bali Utara, menurutnya bisa memberikan keseimbangan ekonomi antara Bali Utara dan Bali Selatan ke depan.
"Saya melihat ini bukan dalam perspektif kebijakan saya melihatnya, dalam perspektif kebutuhan, kalau kita bicara keseimbangan utara dan selatan walaupun sudah dibangun shortcut saya rasa tidak cukup," ujarnya.
Menurutnya Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali telah berusaha semaksimal mungkin untuk tercapainya proyek ini. Terbukti dengan dibangunnya fasilitas penunjang seperti ruas jalan tol dari Gilimanuk menuju Desa Sumberklampok.
Selain itu Pemprov Bali melalui Gubernur Bali juga telah menyerahkan hampir 70 persen lahan tanah yang dimiliki oleh Pemprov Bali untuk warga di Desa Sumberklampok. Dengan adanya hal itu, secara tidak langsung telah menyudahi konflik agraria yang selama ini terjadi di sana.
Untuk diketahui Bandara Bali Utara sendiri diproyeksikan akan dibangun di Desa Sumberklampok, Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng, Bali.
(nor/irb)
