IPW Usul Jasad Brigadir J Diautopsi Ulang Demi Kepentingan Penyelidikan

IPW Usul Jasad Brigadir J Diautopsi Ulang Demi Kepentingan Penyelidikan

Tim detikNews - detikBali
Jumat, 15 Jul 2022 22:55 WIB
Ilustrasi jenazah
Foto: ilustrasi autopsi jenazah (Thinkstock)
Jakarta -

Ketua Indonesia Police Watch (IPW) Sugeng Teguh Santoso berharap jenazah Brigadir Nopryansah Yosua Hutabarat atau Brigadir J atau Brigpol Y dapat diautopsi ulang. Langkah itu perlu dilakukan demi kepentingan penyelidikan kasus polisi tembak polisi di rumah Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo.

"Dari informasi penyelidikan yang sudah berjalan belum terlihat informasi atas tindakan autopsi ulang jenazah Brigpol Y, dan IPW mengharapkan tim gabungan melakukan autopsi ulang atas jenazah Brigpol Y dengan membongkar makam Brigpol Y untuk kepentingan penyelidikan/penyidikan perkara," kata Sugeng kepada wartawan, Jumat (15/7/2022).

Dia mengatakan autopsi ulang juga sebagai upaya membuat kasus ini menjadi terang benderang. Hasil autopsi yang terbuka juga bakal menjawab pertanyaan publik.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dari informasi sementara tim pada media terdapat perbedaan-perbedaan; apakah tim mendalami dokumen VER (visum et repertum) yang mungkin sudah ada? Dokter forensik siapa yang melakukan autopsi?" ucapnya.

"Dalam autopsi ulang IPW meminta tim gabungan melalui dokter forensik kehakiman mendalami luka pada bibir, hidung timbul akibat apa?" tambahnya.

ADVERTISEMENT

Kapolri Bentuk Tim Khusus

Peristiwa polisi tembak polisi yang menewaskan Brigadir J terjadi di rumah Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo di Kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan (Jaksel). Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo telah membentuk tim khusus untuk mengusut kasus ini.

"Oleh karena itu, saya telah membentuk tim khusus yang dipimpin oleh Pak Wakapolri, Pak Irwasum, kemudian ada Pak Kabareskrim, Pak Kabik (Kabaintelkam) kemudian juga ada As SDM, karena memang beberapa unsur tersebut harus kita libatkan termasuk juga fungsi dari Provos dan Paminal," kata Jenderal Sigit di Mabes Polri, Selasa (12/7).

Komnas HAM dan Kompolnas turut disertakan dalam tim khusus itu. Dia memastikan proses penyelidikan, penyidikan hingga temuan terkait kasus itu akan disampaikan transparan dan periodik sehingga menjawab keraguan publik.




(kws/kws)

Hide Ads