.webp)
Sempat direhabilitasi tahun 2017 lalu, Waduk Muara Nusa Dua di Pemogan, Denpasar Selatan, yang berbatasan dengan wilayah Kuta, kabupaten Badung, Bali, kini kembali direhabilitasi oleh Balai Wilayah Sungai Kementerian PUPR Direktorat Jenderal Sumber Daya Air. Tak tanggung-tanggung, nominal yang dianggarkan untuk proyek rehabilitasi Waduk Muara Nusa Dua menghabiskan anggaran dari PAGU Kementerian PUPR senilai Rp 42 miliar lebih.
Menurut PPK DSE Danang Raditya Permadi, rehabilitasi Waduk Muara Nusa Dua ini selain untuk menjaga keberlangsungan waduk, juga dalam rangka menunjang kegiatan KTT G20.
"Jadi memang bertepatan dengan kegiatan KTT G20, juga karena kan posisinya satu areal, kebetulan KTT di bagian timur dan ini di bagian barat, jadi salah satu bentuk mendukung KTT G20," ungkapnya, dikonfirmasi Kamis (14/7/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Waduk Muara Nusa Dua dibangun sejak 1996. Saat ini waduk tersebut memiliki daya tampung air sebesar 595.000 meter kubik. Kini pihaknya tengah membuat saluran pengarah baru dengan lebar 15 meter. Kemudian membangun trek-trek untuk menjaring sampah agar tidak menuju muara.
Waduk muara Nusa Dua dapat berfungsi sebagai pengendali banjir Tukad Badung. Selain itu, sebagai pengendali sedimen (lumpur dan sampah) agar tidak merusak kawasan mangrove.
Waduk Muara Nusa Dua sebelumnya sudah dimanfaatkan PDAM Kabupaten Badung sebagai sumber air minum untuk wilayah Kuta, Tanjung Benoa, dan Nusa Dua. Karena itu pembangunan rehabilitasi ini menurutnya tidak hanya bentuk dukungan dalam menyambut event internasional sekelas G20.
Pihaknya mentargetkan pembangunan rehabilitasi Waduk Muara Nusa Dua rampung sebelum event KTT G20 berlangsung bulan Agustus 2022.
(irb/irb)
