Nihil Laporan Tragedi Rumah Ferdy Sambo Bikin Ketua RT Geram

Nihil Laporan Tragedi Rumah Ferdy Sambo Bikin Ketua RT Geram

tim detikNews - detikBali
Kamis, 14 Jul 2022 20:24 WIB
Foto rumah dinas Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo. Foto: Ketua RT Seno.
Ketua RT Kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan (Jaksel), Mayjen Pol (purn) Seno Sukarto. Foto: (Karin Nur Secha/detikcom)
Bali -

Ketua RT Kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan (Jaksel), Mayjen Pol (purn) Seno Sukarto, mengaku kesal karena tidak ada yang melapor kepadanya terkait insiden baku tembak di rumah Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo.

Pensiunan jenderal tersebut mengatakan, dirinya mendapat informasi terkait penembakan Brigadir Yoshua dari media sosial. Ia pun merasa tersinggung dan tidak dianggap sebagai kepala di wilayah tersebut.

"Sebetulnya terus terang saya justru membaca YouTube itu. Sampai sekarang saya ketemu saja nggak. Terus terang saya juga ya kesal. Saya ini dianggap apa sih, maaf saja saya ini jenderal loh, meskipun RT. Jadi saya memang tersinggung juga dalam hal ini," ujar Seno di kediamannya, Rabu (13/7/2022) dikutip dari detikNews.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia juga tidak terima karena satpam kompleksnya disuruh seenaknya tanpa pemberitahuan pada ketua RT. Ia heran dan menyayangkan tidak ada satu pihak pun yang memberitahu ataupun izin pada dirinya.

"Sama sekali nggak ada laporan, nggak ada ini, merintahkan satpam seenaknya saja. Kenapa tidak memberi tahu saya sebagai ketua RT," sambung dia.

ADVERTISEMENT

Padahal menurut Seno, setiap ada peristiwa apapun di lingkungannya, ia selaku ketua RT selalu menerima laporan. Namun kali ini, ia sama sekali tidak mendapat laporan kejadian, bahkan hingga polisi menggelar olah tempat kejadian perkara (TKP).

"Nggak ada, belum ada (yang laporan). Bahwa dia datang ke sini datang mengadakan pemeriksaan itu, istilahnya kulo nuwun, nggak ada sama sekali. Biasanya kalau ada kejadian itu satpam mestinya laporan, nelepon gitu. Karena nggak laporan, jadi saya anggap nggak ada apa-apa. Setelah hari ini ditanya, baru ada laporan," jelasnya.

Seno juga mengungkapkan dirinya tidak melihat ambulans lalu lalang di kompleknya saat kejadian. Sehingga dia pun tidak mengetahui jenazah Brigadir Yoshua diangkut dengan mobil apa. Pengakuan satpam kompleks juga tidak ada ambulans datang ke rumah Irjen Ferdy Sambo usai kejadian baku tembak dua polisi.

"Ada ambulans ke sini juga ya nggak nangkap. Saya nggak tahu diangkut pakai apa," kata Seno.

Penjelasan Polisi

Menanggapi pernyataan Ketua RT Seno, polisi mengatakan saat ini tim khusus sedang bekerja mengusut insiden baku tembak yang menewaskan Brigadir Yoshua tersebut. Tim khusus tersebut tersebut akan mengedepankan langkah scientific crime investigation atau investigasi secara ilmiah.

"Biar tim bekerja dulu, agar tidak ada penafsiran-penafsiran yang berbeda-beda. Semua akan dibuktikan secara ilmiah oleh tim," kata Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo, Kamis (14/7/2022) dikutip dari detikNews.

Sebelumnya, insiden polisi tembak polisi terjadi di rumah singgah milik Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo. Brigadir Yoshua disebut sempat melakukan pelecehan terhadap istri Ferdy Sambo. Saat itu, Bharada E atau RE tengah berada di lantai dua bersama seorang saksi lain berinisial K. Bharada E atau RE lantas turun ke lantai bawah.

Brigadir Yoshua lalu menembakkan senjatanya ke arah Bharada E atau RE. Namun, menurut kepolisian, tembakan Brigadir Yoshua ke Bharada E atau RE meleset. Setelahnya, Bharada E atau RE bersembunyi di tangga yang mengarah ke atas dan menembak ke Brigadir Yoshua beberapa kali hingga tewas. Setelah insiden berdarah tersebut, Satreskrim Polres Metro Jakarta Selatan akhirnya melakukan olah TKP.




(irb/irb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads