Jajanan ice smoke memakan korban. Tubuh seorang bocah berusia 5 tahun di Ponorogo, Jawa Timur terbakar saat memakan jajanan ice smoke.
Jajanan ice smoke itu diolah dengan nitrogen cair oleh seorang pedagang di Ponorogo, Jawa Timur mendadak mengeluarkan api. Akibatnya sang bocah berinisial AH mengalami luka bakar 30%.
Dikutip detikHealth, Kepala Departemen Kimia Institut Tekonologi Sepuluh Nopember (ITS) Prof Fredy Kurniawan menjelaskan, nitrogen dengan rumus kimia N2 sebenarnya merupakan gas pada temperatur kamar. Namun ketika tekanannya dinaikkan, bentuknya menjadi cair.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Dinaikkan tekanannya jadi cair. N2 ini sangat dingin di bawah titik beku air," kata Prof Fredy saat dihubungi detikJatim, Rabu (13/7/2022).
Meski tidak bisa terbakar, nitrogen cair tetap bisa memicu luka bakar serius bila bersentuhan langsung dengan kulit manusia. Luka bakar yang diakibatkan oleh temperatur dingin yang ekstrem disebut sebagai cold burn, yang kemungkinan diasosiasikan sebagai api oleh orang tua bocah di Ponorogo.
"Bekas terbakar pada temperatur yang dingin. (Sama dengan bekas terbakar dengan api) kulit seperti melepuh," jelas Prof Fredy.
Kronologi
Kejadian itu terjadi di Desa Ngasinan, Kecamatan Jetis, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, Selasa sore (12/7).
Ayah korban Sutrisno (46) menceritakan kronologi yang menimpa putra kesayangannya. Selasa (12/7) sore, di Desa Ngasinan, Kecamatan Jetis, dia bersama anaknya hendak melihat pertunjukan Reog. Di lokasi itu ada penjual jajanan, salah satunya yang bernama Es Smok.
Karena jajanan itu mengeluarkan asap, anaknya penasaran dan minta dibelikan. Awalnya tampak normal, penjual mengambil jajanan dan diberikan nitrogen cair. Satu porsi harganya Rp 20 ribu.
"Langsung tak (saya) belikan. Baru lepas dari tangan penjualnya, dibawa anak saya, tiba-tiba keluar api langsung membakar anak saya," tutur Sutrisno kepada wartawan, Rabu (13/7/2022).
Padahal, kata Sutrisno, dia tidak merokok karena memang bukan perokok. Ia sendiri tidak begitu memperhatikan, apakah pada saat itu di dekat anaknya ada yang sedang merokok atau tidak.
"Kejadiannya cepat sekali. Langsung membakar anak saya. Saya juga spontan mematikan api pakai tangan saya. Tangan saya ikut terbakar," kata Sutrisno.
(nor/nor)