Ciri-ciri Haji Mabrur Menurut Rasulullah SAW

Ciri-ciri Haji Mabrur Menurut Rasulullah SAW

tim detikEdu - detikBali
Rabu, 13 Jul 2022 13:15 WIB
MECCA, SAUDI ARABIA - JUNE 29: Hundreds of thousands of prospective Hajj pilgrims circumambulate the Kaaba with praying on June 29, 2022 in Mecca, Saudi Arabia. The pilgrimage, which could not be made for two years due to the Covid-19 pandemic, continues with the arrival of Muslims to the Kaaba, after easing the restrictions. (Photo by Ashraf Amra/Anadolu Agency via Getty Images)
Ilustrasi ibadah haji. Foto: Ashraf Amra/Anadolu Agency via Getty Images
Bali -

Berdasarkan hadits, ciri-ciri haji mabrur menurut Rasulullah SAW ada tiga. Apa saja itu?

Yaitu santun dalam bertutur kata, menebarkan kedamaian, dan memiliki kepedulian sosial terhadap sesama, terutama kepada mereka yang kelaparan.

Dilansir dari detikEdu, ciri haji mabrur ini seperti tertera dalam hadits riwayat Imam Ahmad. Rasulullah SAW berkata, ciri-ciri haji mabrur adalah yang memberikan makanan dan membawa kedamaian.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

قالوا: يَا رَسُولَ اللهِ، مَا الْحَجُّ الْمَبْرُوْرُ؟ قال: "إِطْعَامُ الطَّعَامِ، وَإِفْشَاءُ السَّلَامِ

Artinya: "Para sahabat bertanya, 'Wahai Rasulullah, apa itu haji mabrur?' Rasulullah SAW menjawab, 'Memberikan makanan dan menebarkan kedamaian,'" (HR Ahmad).

ADVERTISEMENT

Selain itu, dalam kitab Umdatul Qari milik Imam Badrudin Al-Aini, menerangkan Rasulullah SAW menyebut ciri haji mabrur lainnya, santun dalam bertutur kata.

سئل النبي ما بر الحج قال إطعام الطعام وطيب الكلام وقال صحيح الإسناد ولم يخرجاه

Artinya: "Rasulullah SAW ditanya tentang haji mabrur. Rasulullah kemudian berkata, 'Memberikan makanan dan santun dalam berkata.' Al-Hakim berkata bahwa hadits ini sahih sanadnya tetapi tidak diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim."

Berdasarkan dua hadits tersebut, mendapatkan haji mabrur tidak hanya dengan menjalankan ibadah haji sesuai syariat, tetapi juga memberikan dampak positif usai menunaikan haji. Terutama dampak positif yang bisa dirasakan keluarga dan masyarakat sekitar.

Pengertian Mabrur

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, mabrur memiliki arti diterima Allah atau baik. Secara harfiah, haji mabrur adalah haji yang baik atau ibadahnya telah dilaksanakan dengan baik dan diterima Allah SWT.

Sementara pengertian berdasarkan syar'i, haji mabrur merupakan haji yang telah melaksanakan ibadahnya sesuai dengan petunjuk yang diberikan oleh Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW dengan menjalankan syarat, kewajiban, rukun, serta menjauhi hal yang dilarang atau tidak diperkenankan.

Balasan Bagi Haji Mabrur

Dalam buku Tuntunan Super Lengkap Haji & Umrah, Ust. A Solihin As Suhaili, jemaah haji dengan kualitas mabrur akan mendapat banyak keuntungan dari Allah SWT. Salah satu keuntungan adalah jaminan surga. Dalam riwayat Bukhari, Rasulullah SAW menyebut surga sebagai balasan bagi jemaah haji mabrur dari Allah SWT.

الْحَجُّ الْمَبْرُورُ لَيْسَ لَهُ جَزَاءٌ إِلَّا الْجَنَّةُ

Artinya: "Tidak ada balasan (yang layak) bagi jamaah haji mabrur selain surga," (HR Bukhari).

Sabda serupa juga diriwayatkan An-Nasai. Rasulullah SAW sekali lagi menyebut surga sebagai balasan bagi jemaah haji yang menyandang predikat mabrur.

الْحَجَّةُ الْمَبْرُورَةُ لَيْسَ لَها جَزَاءٌ إِلَّا الْجَنَّةُ

Artinya: "Tidak ada balasan bagi jamaah haji mabrur selain surga," (HR An-Nasa'i)

Dikutip dari laman resmi NU (12/7/2022), selain surga, Allah SWT juga memberikan berbagai karunia-Nya bagi jemaah haji dengan predikat mabrur. Syekh Syamsuddin ar-Ramli dalam kitab Nihayatul al-Muhtaj (Nihayah) menyebut, haji mabrur mendapat keutamaan pembebasan dari dosa kecil dan besar sebagai ganjaran.

Tak hanya itu, bagi jemaah haji mabrur yang wafat ketika menjalani ibadah haji, Allah SWT membebaskan segala bentuk ikatan dengan orang lain yang belum diselesaikan seperti utang dan segala bentuk tindakan aniaya atau kezaliman terhadap orang lain yang semestinya diselesaikan di dunia.




(irb/irb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads