Kabar bahwa Menlu Rusia Sergei Lavrov sempat meninggalkan ruangan (walk out) saat pertemuan para Menlu negara G20 di Bali menjadi sorotan publik. Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemlu RI) pun memberi penjelasan terkait kabar aksi walk out yang dilakukan oleh Menlu Rusia Sergei Lavrov.
Kemlu RI memastikan Lavrov tidak walk out.
"Kok walkout ya? sepengetahuan saya Menlu Rusia ada beberapa bilateral di sela-sela pertemuan (sama juga dengan negara-negara lain, termasuk Indonesia)," kata Juru Bicara Kemlu RI, Teuku Faizasyah kepada wartawan, Sabtu (9/9/2022) seperti dikutip detikNews.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Siangnya, setelah makan siang yang bersangkutan tinggalkan Indonesia," tambahnya.
Faizasyah juga membantah kabar bahwa Lavrov tidak menghadiri makan malam bersama para Menlu G20. Menurutnya, tidak ada jamuan makan malam setelah pertemuan tersebut.
"Tidak ada acara jamuan makan malam seusai pertemuan, yang ada Ibu Menlu (Retno Marsudi) makan malam dengan beberapa pejabat Kemlu," ucapnya.
Seperti diketahui, Menteri Luar Negeri (Menlu) Rusia Sergei Lavrov yang melakukan aksi walk out atau meninggalkan ruangan saat pertemuan Menlu G20 di Bali, terkuak. Lavrov meninggalkan ruangan lantaran dikritik soal invasi Rusia ke Ukraina.
Dilansir detikNews dari Reuters, aksi walk out tersebut terjadi saat pertemuan digelar pada Jumat (8/7/2022) kemarin. Tak hanya itu, Lavrov juga dikabarkan tidak menghadiri makan malam bersama para Menlu G20 usai pertemuan tersebut.
Sejumlah delegasi menghujani Lavrov dengan pertanyaan: "Kapan Anda akan menghentikan perang" dan "Mengapa Anda tidak menghentikan perang". Momen itu terjadi saat dia disambut oleh Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi.
Usai sesi pertama dan mendapat kritikan keras dari para Menlu Barat, Lavrov menyebut mereka telah "menyimpang" dari topik diskusi.
"Agresor, penjajah, pendudukan - kami mendengar banyak hal seperti itu hari ini," kata Lavrov kepada wartawan dikutip dari detikNews.
"Jika Barat tidak ingin ada pembicaraan tetapi ingin Ukraina mengalahkan Rusia di medan perang, maka mungkin tidak ada yang perlu dibicarakan dengan Barat," sebut Lavrov.
(iws/iws)