Pecalang sebagai aparat keamanan desa adat di Bali yang beragama Hindu turut aktif membantu pengamanan sholat id (hari raya) bagi umat Islam. Potret itu terlihat saat Hari Raya Idul Adha 2022 di Masjid Suci Denpasar, Jalan Pulau Buru.
Adapun pecalang yang melakukan pengamanan di Masjid Suci Denpasar, yakni dari Banjar Adat Pekambingan, Desa Adat Pekambingan, Kecamatan Denpasar Barat, Kota Denpasar.
Ketua Pecalang Banjar Adat Pekambingan, Desa Adat Pekambingan I Made Subamia (57), mengatakan, pihaknya memang selalu aktif melakukan pengamanan ibadah umat Islam di Masjid Suci Denpasar. Tidak hanya ketika sholat id Idul Adha dan Idul Fitri, pengamanan juga dilakukan ketika ada jumatan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jumatan pun diamankan, sampai habis selesai orang-orangnya baru kami tinggal," kata Subamia, saat ditemui detikBali ketika melakukan pengamanan sholat id di Masjid Suci Denpasar, Minggu (10/7/2022).
Pantauan detikBali di lokasi, para Pecalang Banjar Adat Pekambingan, Desa Adat Pekambingan melakukan pengamanan sholat id Idul Adha sedari pagi. detikBali tiba di lokasi sekitar pukul 06.45 WITA. Saat itu pecalang sudah terlihat aktif mengatur kedatangan para jemaah.
Para pecalang tersebut nampak melakukan pengamanan bersama Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas) serta Bintara Pembina Desa (Babinsa) dan Linmas Kelurahan Dauh Puri.
Subamia menuturkan, semenjak dibentuknya pecalang di Desa Adat Pekambingan, mulai ada pihak masjid yang meminta bantuan pengamanan. Langkah ini diambil sebagai bentuk toleransi antar-umat beragama.
"Ya kita sebagai umat beragama kerja sama, toleransi yang baik bersama masyarakat Muslim. Kita sama-sama gitu artinya, tidak memandang agama. Yang penting saling membantu," jelasnya.
Adapun pecalang yang terlibat pengamanan Hari Raya Idul Adha 2022 ini, sebanyak empat orang. "Untuk sementara saya kerahkan cuma empat pecalang," terang tambahnya.
Ketika pengamanan ibadah umat Muslim, pecalang bertugas menertibkan parkir pengendara sepeda motor dan berupaya melancarkan arus lalu lintas sehingga tidak krodit. Pengamanan semacam ini sudah lama dilaksanakan, namun sempat terhenti karena COVID-19.
"Setiap Jumat untuk pengamanan pecalang. Dulu sebelum COVID-19 kan tetap itu, karena sempat COVID-19, sementara berhenti dulu," tuturnya.
"Biasanya Idul Adha diperlukan. Sebenarnya setiap Jumat, dulu ya sebelum COVID-19. Karena COVID-19, ya mungkin situasinya bagaimana, didiamkan dulu," imbuhnya.
(irb/irb)