Keutamaan Puasa Tarwiyah Dua Hari Menjelang Idul Adha

Keutamaan Puasa Tarwiyah Dua Hari Menjelang Idul Adha

tim detikEdu - detikBali
Jumat, 08 Jul 2022 09:16 WIB
Muslim pilgrims in white traditional clothes, praying at Kaaba in Makkah. High quality photo
Ilustrasi umat muslim berdoa. Keutamaan Puasa Tarwiyah Jelang Idul Adha. Foto: Getty Images/iStockphoto/Zurijeta
Bali - Hari ini, Jumat, 8 Juli 2022, umat Muslim di Indonesia menjalankan puasa Tarwiyah. Jadwal puasa Tarwiyah ini berdasarkan hasil sidang isbat pemerintah terkait penetapan 1 Dzulhijjah 1443 H, yang jatuh 1 Juli 2022.

Puasa Tarwiyah dilaksanakan sehari sebelum puasa Arafah atau dua hari menjelang Idul Adha. Umat Muslim dianjurkan menjalankan amalan sunnah dengan berpuasa menjelang Hari Raya Kurban.

Menurut Ibnu Qudamah sebagaimana disampaikan Ustadz Ali Amrin al-Qurawy dalam Koleksi Doa & Dzikir Sepanjang Masa, seperti dilansir dari detikEdu, dinamakan hari Tarwiyah karena para jemaah haji membawa bekal air pada hari itu yang disiapkan untuk hari Arafah.

Ada juga yang mengatakan dinamakan hari Tarwiyah karena pada malam 8 Dzulhijjah Nabi Ibrahim AS bermimpi menyembelih anaknya. Di pagi harinya, Nabi Ibrahim AS berbicara dengan dirinya sendiri, apakah mimpi kosong atau wahyu dari Allah SWT.

Dijelaskan, salah satu keutamaan puasa Tarwiyah, pahalanya sama seperti menjalankan puasa setahun. Keutamaan puasa Tarwiyah ini sebagaimana disebutkan dalam hadits yang diriwayatkan Ali Al-Muairi, At-Thibbi, Abu Sholeh, dan Ibnu Abbas, yang berbunyi:

"Barangsiapa berpuasa sepuluh hari, maka untuk setiap harinya seperti puasa sebulan. Dan, untuk puasa pada hari Tarwiyah seperti puasa setahun, sedangkan untuk puasa hari Arafah seperti puasa dua tahun."

Namun demikian, hadits tentang puasa Tarwiyah ini memiliki derajat dhaif (lemah) dan maudhu' (palsu). Belum ditemukan hadits shahih mengenai pelaksanaan puasa Tarwiyah.

Menurut Muhammad Ajib Lc dalam bukunya Keutamaan 10 Hari Pertama Bulan Zulhijah, meskipun tidak ada syariat mengenai puasa Tarwiyah, sebenarnya puasa tersebut sudah termasuk dalam puasa sunnah delapan hari sebelum Arafah.

Setelah menjalankan puasa hingga sehari menjelang Idul Adha, umat muslim dilarang berpuasa di hari raya besar itu. Dari Abi Ubaid Maula Ibn Azhar berkata, "Aku menyaksikan hari raya bersama Umar bin al Khattab, beliau berkata: ini adalah dua hari yang dilarang Rasulullah saw. untuk berpuasa, yakni hari berbukanya kalian dari puasa, dan hari lainnya kalian makan di dalamnya dari hewan sembelihan kalian," (HR Bukhari).

Keutamaan Sepuluh Hari Pertama Dzulhijjah

Dzulhijah merupakan satu dari empat bulan haram yang dimuliakan Allah SWT. Amalan yang dikerjakan pada sepuluh hari pertama bulan ini memiliki keutamaan besar. Hal ini diterangkan Imam Al Ghazali dalam Kitab Ihya Ulumuddin dengan bersandar pada sebuah riwayat Bukhari dari Ibnu Abbas. Rasulullah SAW bersabda:

"'Tiada ada hari yang amal sholeh lebih dicintai oleh Allah daripada hari-hari yang sepuluh ini (sepuluh hari pertama bulan Zulhijah).'Sesungguhnya berpuasa satu hari di dalamnya membandingi berpuasa satu tahun. Melakukan sholat malam di dalamnya membandingi sholat malam pada malam Lailatul Qadar. Salah seorang sahabat bertanya 'Apakah lebih baik daripada jihad fii sabiilillaah?' Beliau bersabda, 'Iya. Lebih baik daripada jihad fii sabiilillaah, kecuali seseorang yang keluar berjihad dengan harta dan jiwa raganya kemudian dia tidak pernah kembali lagi (mati syahid).'"

Sutomo Abu Nashr dalam bukunya Keutamaan 10 Hari Pertama Bulan Dzulhijjah menjelaskan, salah satu ulama yang memberikan penafsiran tentang keutamaan sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah adalah Imam Syafi'i. Menurut Imam Syafi'i, tanggal 10 Dzulhijjah adalah hari terakhir dalam hari-hari yang istimewa ini. As Syafi'i mengatakan, "Hari-hari yang diketahui adalah sepuluh hari yang akhirnya hari raya kurban."

Sementara itu, Ibnu Qayyim Al Jauziyyah menerangkan, keutamaan dari sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah terletak pada siang hari, sedangkan malamnya berada dalam sepuluh hari terakhir bulan Ramadan. Ada sejumlah amalan yang bisa dikerjakan pada sepuluh hari pertama Dzulhijah, salah satunya puasa Dzulhijjah, Tarwiyah, dan Arafah.




(irb/irb)

Hide Ads