Dua Waktu Membaca Niat Puasa Tarwiyah, Puasa Sunnah Jelang Idul Adha

Dua Waktu Membaca Niat Puasa Tarwiyah, Puasa Sunnah Jelang Idul Adha

tim detikEdu - detikBali
Kamis, 07 Jul 2022 19:55 WIB
Fresh date fruits with almonds on a table
Dua Waktu Membaca Niat Puasa Tarwiyah, Puasa Sunnah Jelang Idul Adha. Foto: iStock
Bali -

Sesuai keputusan sidang isbat penentuan 1 Dzulhijjah 1443 H, umat Muslim akan menjalankan puasa Tarwiyah menjelang Idul Adha 2022 pada Jumat, 8 Juli 2022. Kapan waktu untuk membaca niat puasa Tarwiyah?

Seperti dilansir dari detikEdu, Syaikh Abu Bakar Jabir al-Jaza'iri dalam Kitab Minhajul Muslim mengatakan, niat puasa Tarwiyah tidak hanya boleh dibaca saat malam hari, namun juga boleh diamalkan pada pagi atau siang hari. Keterangan ini didasarkan dari keterangan hadits yang diceritakan Aisyah RA.

هَلْ عِنْدَكُمْ مِنْ غَدَاء ؟ فقُالْنَا: لاَ. قَالَ: فَإِنيِّ إِذاً صَائِم

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Artinya: "Nabi SAW masuk kepadaku pada suatu hari dan beliau bertanya, 'Apakah ada sesuatu padamu (makanan yang bisa dimakan)? Aku menjawab, 'Tidak ada,' Beliau berkata, 'Maka sesungguhnya aku puasa,'" (HR Muslim).

Niat puasa Tarwiyah bisa dibaca malam hari sebelum berpuasa ataupun seusai fajar asalkan belum melakukan hal yang membatalkan puasa. Niat puasa Tarwiyah pun berbeda bergantung waktu membacanya, berikut bacaan lengkapnya.

1. Niat puasa Tarwiyah yang Dibaca Malam Hari

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ يَوْمِ التَّرْوِيَةِ لِلهِ تَعَالَى

Bacaan latin: Nawaitu shauma ghadin 'an adaai sunnati yaumit Tarwiyyati lillaahi ta'aalaa

Artinya: "Aku niat puasa sunnah Tarwiyah besok hari karena Allah."

2. Niat Puasa Tarwiyah yang Dibaca Usai Salat Subuh

نويتُ صومَ تَرْوِيَة سُنّةً لله تعالى

Bacaan latin: Nawaitu shauma tarwiyata sunnatan lillahi ta'ala

Artinya: "Aku niat puasa sunah Tarwiyah karena Allah Ta'ala."

Bagi Umat muslim yang tidak menunaikan ibadah haji dapat mengerjakan amalan sunnah puasa Tarwiyah pada waktu tersebut. Dalil yang menyebutkan tentang amalan puasa Tarwiyah seperti dinukil dari Ibnu Abbas RA yakni sebagai berikut.

صوم يوم التروية كفارة سنة وصوم يوم عرفة كفارة سنتين

Artinya: "Puasa hari Tarwiyah menghapus dosa setahun dan puasa Arafah menghapus dosa dua tahun," (HR Ibnu Hibban).

Puasa Tarwiyah termasuk dalam kelompok puasa di bulan Dzulhijjah yang tidak pernah ditinggalkan Rasulullah SAW. Hal ini dijelaskan dalam hadits yang diceritakan dari Hafshah bin Umar bin Khattab RA,

عَنْ حَفْصَةَ قَالَتْ أَرْبَعٌ لَمْ يَكُنْ يَدَعُهُنَّ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صِيَامَ عَاشُورَاءَ وَالْعَشْرَ وَثَلاَثَةَ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ وَرَكْعَتَيْنِ قَبْلَ الْغَدَاةِ

Artinya: Dari Hafshah RA, ia berkata, "Ada empat hal yang tidak pernah ditinggalkan Rasulullah SAW yaitu, puasa Asyura, puasa sepuluh hari di bulan Dzulhijjah, puasa tiga hari setiap bulan, dan dua rakaat sebelum Subuh," (HR Ahmad dan An Nasa'i).




(irb/irb)

Hide Ads