Menjelang Hari Raya Idul Adha 2022, pemudik yang hendak menyeberang ke Jawa mulai terlihat di Pelabuhan Gilimanuk, Jembrana, Bali, Rabu (6/7/2022). Namun peningkatan pemudik diprediksi tidak signifikan dibandingkan dengan mudik Hari Raya Idul Fitri.
Pantauan detikBali, para pemudik menggunakan motor dan mobil sudah banyak yang menyeberang dari Pelabuhan Gilimanuk, Jembrana, menuju Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi. Pemudik rata-rata dari sejumlah kabupaten di Jawa Timur, mulai dari Banyuwangi, Lumajang, Jember, Bondowoso, Situbondo.
Salah satu pemudik yang ditemui detikBali, Yeyen (45), mengaku mudik lebih awal karena pekerjaannya sebagai buruh bangunan di Bali sudah selesai. "Mudik hari raya pak," kata pemudik asal Banyuwangi ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pemudik lain, Nurul (25), pekerja proyek di Denpasar, juga memilih mudik lebih awal ke Lumajang, Jawa Timur. Menurutnya, mudik lebih awal dilakukan agar lebih lama di rumah. "Mungkin semingguan di rumah," ungkapnya.
Senada diungkapkan Ririn (35), asal Bondowoso. Ia mudik lebih awal sebelum Hari Raya Idul Adha 2022 agar bisa berkumpul dengan keluarga di rumah lebih lama. "Karena hari raya, pulang dulu," ujarnya.
Koordinator Satuan Pelaksana (Korsatpel) Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Pelabuhan Gilimanuk I Nyoman Sastrawan menyatakan, jelang Hari Raya Idul Adha 2022, arus mudik keluar Bali masih normal. "Kami lihat data produksi masih normal-normal saja. Mungkin ada peningkatan tapi tidak signifikan," terangnya.
Karena masih terpantau normal, kapal yang beroperasi polanya tetap 28 kapal dengan 8 perjalanan selama 24 jam. "Jadi kami masih menggunakan sistem normal, tidak ada sistem padat dan sangat padat," jelasnya.
Dikatakan Sastrawan, tidak menutup kemungkinan kalau memang ada peningkatan signifikan, maka pihaknya akan mempercepat bongkar muat kapal dan upaya lain yang bisa mempercepat penyeberangan. Menurutnya, yang perlu diwaspadai justru kondisi cuaca. Karena apabila cuaca buruk, maka akan mengganggu penyeberangan.
(irb/irb)