4 Langkah yang Harus Dilakukan Panitia Kurban Cegah PMK

4 Langkah yang Harus Dilakukan Panitia Kurban Cegah PMK

Tim detikEdu - detikBali
Minggu, 03 Jul 2022 17:26 WIB
Panitia kurban Masjid Al Latief Bandung mendistribusikan daging kurban menggunakan wadah dari anyaman bambu atau besek. Hal itu dilakukan untuk mengurangi sampah plastik.
Ilustrasi panitia kurban saat Hari Raya Idul Adha. Foto: Yudha Maulana
Bali -

Hari Raya Idul Adha tinggal menghitung hari. Namun wabah Penyakit Mulut dan Kaki (PMK) justru menjangkit hewan ternak yang dijadikan kurban. Hal tersebut tidak hanya membuat khawatir peternak, namun juga masyarakat.

Sebab, mengolah daging yang didapatkan tentu harus dengan prosedur tertentu. Termasuk juga bagi panitia kurban. Dosen Fakultas Pertanian (FP) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta Sulistyo membagikan 4 langkah yang harus dilakukan panitia kurban di tengah wabah PMK. Simak penjelasannya berikut ini.

Langkah yang harus dilakukan panitia kurban untuk mencegah wabah PMK

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Panitia hendaknya menyiapkan dandang-dandang besar untuk memudahkan jika ternyata hewan kurban yang disembelih terjangkit PMK.

"Untuk kurban di tengah pandemi PMK ini sebaiknya panitia menyiapkan dandang-dandang untuk perebusan. Jadi, jika ternyata hewan kurban terkena PMK ringan sesuai fatwa MUI memang sah, tetapi bagian-bagian yang terkena seperti kepala, kaki, jeroan itu harus direbus dulu sehingga aman dari virus PMK," papar Sulis.

2. Panitia kurban harus mempersiapkan lubang khusus untuk membersihkan jeroan hewan kurban. Lubang tersebut nantinya dikhususkan untuk menampung air yang digunakan dalam membersihkan jeroan. Jika sudah bersih, panitia diminta untuk menambahkan asam sitrat atau deterjen sebelum menutup lubang agar tidak mencemari lingkungan.

"Biasanya ada panitia kurban yang membersihkan jeroan ramai-ramai ke sungai. Ini kan kita tidak tahu kalau ternyata ada hewan yang terpapar PMK, jadi tidak baik membersihkan jeroan di sungai," terangnya.

3. Panitia kurban harus membedakan plastik daging, jeroan merah seperti hati, dan jeroan hijau seperti babat. Sulis mengungkapkan, pembedaan kantong plastik tersebut seharusnya memang sudah dilakukan sebelum wabah PMK. Terlebih, jeroan merah dan hijau mengandung banyak mikroba.

4. Panitia kurban yang bertugas mengurus jeroan sebaiknya tidak mengurus bagian tubuh hewan kurban lainnya. Hal ini bertujuan mencegah penularan wabah PMK.

"Personel panitia kurban sebaiknya dipisah-pisahkan begitu. Jadi personel yang mengurusi bagian jeroan cukup di situ terus, jadi jangan memegang di daging. Jeroan ya jeroan, tidak perlu pindah ke daging dan sebagainya. Itu sebaiknya dipisah-pisahkan jadi lebih aman dalam menghadapi kurban di tengah pandemi PMK," imbuh Sulis.




(nor/nor)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads