PMK Mewabah, Pemprov Siapkan Vaksinasi Sapi di Bali

PMK Mewabah, Pemprov Siapkan Vaksinasi Sapi di Bali

I Wayan Sui Suadnyana - detikBali
Sabtu, 02 Jul 2022 16:06 WIB
Sapi milik perternak di Gresik
Ilustrasi ternak sapi - Pemprov Bali bakal melakukan vaksinasi terhadap ternak, khususnya sapi. Hal itu menyusul ditemukannya ternak terjangkit penyakit mulut dan kuku (PMK) di Bali. (Foto: Jemmi Purwodianto/detikJatim)
Denpasar - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan bakal melakukan vaksinasi terhadap ternak, khususnya sapi. Hal itu menyusul ditemukannya ternak yang terjangkit penyakit mulut dan kuku (PMK) di Bali. Vaksinasi dilakukan untuk mencegah penyebaran virus meluas.

"Antisipasi, kami vaksin ternaknya. Kami akan lakukan vaksinasi dalam waktu dekat untuk mengantisipasi itu," kata Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali I Wayan Sunada saat ditemui wartawan di kantornya, Sabtu (2/7/2022).

Sunada membeberkan, populasi sapi Bali tahun ini mencapai 550 ribu ekor yang tersebar di berbagai wilayah. Pada tahap awal, vaksinasi akan dilakukan terhadap sapi yang berada di lokasi PMK merebak.

"(Vaksinasi di) spot-spot yang terjangkit saja dulu. Jadi di sekitar itu. Kalau kami vaksin itu mubazir juga, ternak sehat. Nah nanti kalau vaksinnya sudah ada banyak, seperti COVID-19 itu, akan kami vaksin semua. Ini kan keterbatasan vaksin juga," jelasnya.

Sunada mengaku sudah memohon vaksin penyakit PMK ke Direktur Kesehatan Hewan (Keswan) Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) Kementerian Pertanian (Kementan). Permohonan itu dilakukan melalui surat dan Zoom meeting.

"Saya sudah bersurat kemarin ke (Direktorat) Keswan (Ditjen PKH Kementan). Kita rapat Zoom meeting tadi malam, kita sudah minta sama direktur," ungkap mantan Sekretaris Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali itu.

Saat ini, kata Sunada, pihaknya masih sedang memetakan kebutuhan vaksin sementara di beberapa wilayah yang terjangkit PMK seperti Kabupaten Gianyar, Buleleng dan Karangasem. Di sisi lain, Sunada mengaku heran karena Kabupaten Jembrana yang relatif dekat dengan Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, justru belum ditemukan penyakit PMK.

"Justru Jembrana yang nggak ada kasus yang dekat dengan Banyuwangi. Itu juga tyang heran apa penyebabnya," terangnya.

Sunada meyakini bahwa virus penyebab PMK tidak hanya bisa dibawa oleh ternak, melainkan juga manusia dan kendaraan yang sempat dibawa ke luar Bali.

"Yang namanya penyakit kan bukan hanya ternak ke ternak, orang juga bisa membawa virus ke sana. Kendaraan juga bisa, alat angkut kan juga bisa berpotensi untuk membawa virus ke sana," imbuhnya.


(iws/iws)

Hide Ads