PMK Mewabah, Peternak Bojonegoro Diminta Tak Buang Bangkai Sapi ke Sungai

PMK Mewabah, Peternak Bojonegoro Diminta Tak Buang Bangkai Sapi ke Sungai

Ainur Rofiq - detikJatim
Kamis, 16 Jan 2025 05:30 WIB
Sosialisasi wabah PMK di Bojonegoro
Sosialisasi wabah PMK di Bojonegoro (Foto: Ainur Rofiq/detikJatim)
Bojonegoro -

Polisi mengimbau peternak di Bojonegoro tak membuang bangkai sapi ke sungai. Ini setelah maraknya sapi mati karena wabah penyakit mulut dan kuku (PMK).

Untuk mengantisipasi wabah yang semakin meluas ini, kelompok tani Desa Kedung Primpen, Kecamatan Kanor dan polisi mengadakan sosialisasi.

Dari sosialisasi ini, diketahui para peternak sapi mengaku was-was dengan wabah, tak jarang mereka memilih menjual dahulu hewan ternaknya daripada mati atau terkena wabah PMK.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dari kegelisahan ini, Polsek Kanor bersama kelompok tani, dan mantri kemudian melakukan komunikasi. Terutama terkait penanganan wabah.

"Bagi para petani atau warga yang memiliki hewan ternak sapi agar selalu waspada, apabila diketahui sapi sedang sakit untuk segera memanggil dokter hewan," terang Kapolsek Kanor AKP Slamet Hariyanto, Rabu (15/1/2025).

ADVERTISEMENT

Slamet juga mengimbau apabila mengetahui sapi warga ada yg mati akibat PMK agar tidak dibuang di bengawan, tapi dikubur. Hal ini untuk menjaga air sungai tak tercemar dari bangkai yang dibuang.

"Kami mengajak warga masyarakat untuk tidak buang bangkai sapi di Bengawan jika mati, serta informasikan kepada Bhabinkatibmas untuk kebaikan bersama jika ada sapi yang sakit atau mati mendadak," imbau Slamet.

Sementara itu, dari data yang dihimpun, terdapat 238 sapi terindikasi virus PMK di Bojonegoro. Hewan ternak ini tersebar di 28 kecamatan.

"Sudah terdapat 238 sapi yang terdata di hingga 11 Januari kemarin," Ucap dr hewan Lutfi Nurrohman.




(abq/iwd)


Hide Ads