Jelang pelaksanaan KTT G20, Pemerintah Pusat menggelontorkan dana Rp 134 miliar untuk pengaspalan jalan di Bali. Tiga titik pengaspalan jalan, yaitu Tol Benoa, By Pass Ngurah Rai, hingga Nusa Dua arah Jimbaran.
Pelaksana Jalan Nasional (PJN) Wilayah III Provinsi Bali melalui PPK (Pejabat Pembuat Komitmen) 3.2 Provinsi Bali Mokhamad Solthon, mengatakan, secara keseluruhan panjang jalan yang diaspal 22 km dengan anggaran APBN sebesar Rp 134 miliar. Proyek ini demi kelancaran KTT G20 di Bali pada November mendatang.
"November itu semua sudah selesai, ya mungkin ada pekerjaan kecil-kecilan, kami target tiga bulan (Juni- Agustus) harus selesai, jadi minggu kemarin sudah dilakukan pengaspalan di tiga lokasi," katanya, dihubungi detikBali, Jumat (24/6/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jalan yang diaspal tersebut, ungkap Solthon, akan dilalui para delegasi KTT G20 untuk menuju lokasi makan malam dan pusat kegiatan G20 di BNDCC, Nusa Dua, Badung, Bali. Seperti, jalan menuju Museum Kura-kura di Pesanggaraan, Denpasar, Simpang Dewa Ruci ke arah Bundaran Ngurah Rai, dan Garuda Wisnu Kencana, Uluwatu.
"Persiapan kami memantapkan struktur jalan dan pengaspalan satu lapis dengan AC - BC (Asphalt Concrete - Binder Course), juga memperbarui marka, pengecatan, serta penambahan tanaman untuk beautifikasi (mempercantik)," bebernya.
Khusus kegiatan KTT G20, Bina Marga, sebut Solthon, ditugaskan untuk peningkatan Jalan Siligita - Kempinski - Mangrove (venue yang akan dikunjungi) dan aspek reservasi jalan, termasuk beautifikasi jalan seperti menambah tanaman.
"Kalau ke Hutan Mangrove itu nanti ada penyemaian, kami menyiapkan jalannya saja dan khusus parkir, yang di dalam mangrove itu Cipta Karya, kami di Bina Marga itu hanya menyiapkan jalan saja," terangnya.
Solthon tak memungkiri, pengerjaan pengaspalan jalan ini menimbulkan kemacetan. Bahkan, diketahui setiap hari terjadi kemacetan panjang hingga lima kilometer di sepanjang By Pass Ngurah Rai arah Nusa Dua.
Untuk itu, pihaknya melakukan pekerjaan pada malam hari, meski tak menutup kemungkinan dikerjakan siang hari. Ia pun meminta maaf atas ketidaknyamanan yang dialami para pengendara jalan.
"Kami minta maaf dan mungkin masyarakat terganggu dengan adanya pelaksanaan pengaspalan ini, tapi mau tidak mau kami harus kerjakan, karena itu tugas kami untuk sementara waktu. Pariwisata Bali sudah dibuka dan volume kendaraan meningkat, sehingga ada penyempitan, itu kan satu jalur. Jadi kami kerja malam hari sesuai arahan dari Kapolresta Denpasar," tuturnya.
(irb/irb)