Bus Maut Jalan Zig-zag, Sopir Banting Setir agar Berhenti

Kecelakaan Maut Baturiti

Bus Maut Jalan Zig-zag, Sopir Banting Setir agar Berhenti

Chairul Amri Simabur - detikBali
Senin, 20 Jun 2022 18:57 WIB
Tersangka sopir bus maut, Agus Supriyanto (38) saat di Polres Tabanan, Senin (20/6/2022)
Tersangka sopir bus maut, Agus Supriyanto (38) saat di Polres Tabanan, Senin (20/6/2022). Foto: Chairul Amri Simabur
Tabanan -

Polisi menyimpulkan penyebab tabrakan beruntun akibat rem bus blong. Berdasarkan pengakuan sopir Agus Supriyanto (38), sebelum insiden tersebut terjadi, kondisi rem bus pariwisata yang mengangkut 45 orang siswa dan beberapa guru SMP Labschool 2 UNESA, Surabaya, saat melalui beberapa turunan setelah Bedugul masih berfungsi. Namun saat melintasi Pasar Baturiti mulai terasa ada yang tidak beres.

Saat memasuki jalan turun di Banjar Pacung, Desa/Kecamatan Baturiti yang menjadi lokasi kejadian, laju bus yang dikendarainya zig-zag.

"Zig-zagnya itu saya berusaha bagaimana cara mobil saya itu berhenti," ujarnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam kondisi panik, ia juga berusaha menghindari adanya banyak korban. Namun busnya terlanjur memasuki jalan turunan dan di depannya sudah ada mobil Rush yang ditabrak pertama kali.

"Itu (mobil Rush-red) yang saya tabrak. Habis menabrak itu saya terus berusaha lagi untuk bagaimana cara mobil itu berhenti," sambungnya.

Setelah itu, sopir banting setir ke kanan dan secara beruntun menabrak mobil Ayla merah, Swift, sepeda motor Scoopy, mobil Feroza, mobil Avanza, serta sepeda motor Scoopy.

Sopir bus kembali banting setir ke kiri kemudian menabrak mobil Swift, korban meninggal yang sedang jalan kaki yakni Ni Wayan Wandani, dan terakhir mobil CRV.

Ia mengaku, sudah memeriksa kondisi bus sebelum melakukan perjalanan mengangkut rombongan pelajar.

Tercium Bau Terbakar

Polisi menetapkan kesimpulan sementara penyebab tabrakan beruntun di Banjar Pacung, Desa/Kecamatan Baturiti, akibat rem blong. Selain itu, dari pemeriksaan saksi, diperoleh keterangan adanya bau terbakar sesaat sebelum tabrakan beruntun terjadi.

"Sempat ada bau sesaat sebelum kejadian. Kurang lebih lima menit," ungkap Kapolres Tabanan, AKBP Ranefli Dian Candra, Senin (20/6/2022).

Ia menjelaskan, salah satu siswa yang diminta keterangannya sempat mencium aroma terbakar saat bus melewati Pasar Baturiti.

"Belum tahu itu bau apa. Rem atau apa. Karena siswa tidak mengerti ini bau apa," sambungnya.

Meski demikian, dugaan sementara penyebab tabrakan beruntun ini masih akan dipastikan lagi dengan meminta keterangan ahli dari pabrikan bus itu sendiri serta Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT). "Semua rem sudah digunakan," jelasnya.

Pemeriksaan para saksi-saksi juga masih akan dilakukan. Sejauh ini keterangan baru dikumpulkan dari tujuh orang saksi termasuk tersangka.

"Karena di lokasi saat itu ramai. Tentu kami akan panggil saksi yang melihat kejadian ini," katanya.

Sopir Bebas Narkotika-Alkohol

Tersangka sopir bus pariwisata Agus Supriyanto (38) dalam insiden tabrakan beruntun telah menjalani tes urine. Hasil tes tersebut sang sopir bus pariwisata dinyatakan negatif. Kapolres Tabanan, AKBP Ranefli Dian Candra mengungkapkan kondisi tubuh tersangka saat mengendarai bus bebas alkohol dan narkotika.

"Sudah kami lakukan cek urine juga, negatif. Artinya tidak ada human error. Kondisinya bebas alkohol. Bebas narkoba," ungkapnya, Senin (20/6/2022).

Selain memastikan kondisi sopir bebas alkohol dan narkotika, Polres Tabanan juga akan memastikan kondisi bus yang dikemudikan tersangka.

"Manajemen nanti kami periksa. Sopir kan menggunakan bus. Bagaimana perawatannya, pemeriksaannya, tentu akan kami cek semua ke manajemen perusahaan," kata Ranefli.

Termasuk, sambungnya, akan berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan untuk memastikan kapan terakhir kalinya bus yang dikemudikan tersangka menjalani uji kir.

"Kir akan kami periksa segera sambil menunggu (pemeriksaan) perusahaan bus," pungkasnya.




(nor/nor)

Hide Ads