Detik-detik Mencekam Laka Bus Maut di Tabanan

Kecelakaan Maut Baturiti

Detik-detik Mencekam Laka Bus Maut di Tabanan

Tim detikBali - detikBali
Minggu, 19 Jun 2022 19:53 WIB
Mobil dan kendaraan yang menjadi korban tabrakan beruntun di jalur Denpasar-Singaraja dititipkan di parkiran pabrik es di utara lokasi kejadian
Mobil dan kendaraan yang menjadi korban tabrakan beruntun di jalur Denpasar-Singaraja dititipkan di parkiran pabrik es di utara lokasi kejadian. Foto: Chairul Amri Simabur
Tabanan -

Detik-detik mencekam saat terjadinya tabrakan beruntun di jalur Denpasar-Singaraja, Banjar Pacung, Desa/Kecamatan Baturiti, Tabanan diungkapkan sopir berinisial AS (38). Menurut keterangan Kapolres Tabanan, AKBP Ranefli Dian Candra, sopir mengaku berupaya mengendalikan jalannya bus dengan memperkecil gigi dan memanfaatkan rem angin.

"Dibantu kernetnya. Saat banting setir ke tebing, kernet meminta para penumpang merapat ke kanan semua. Karena dia (sopir) mau banting stir ke kiri," ungkap Kapolres saat dihubungi detikBali melalui telepon, Minggu (19/6/2022).

Para penumpang bus pariwisata yang diketahui adalah para pelajar dan guru SMP Labschool UNESA 2 Surabaya. Grace Oktoviena, salah satu guru yang ikut dalam rombongan bus nahas itu juga menceritakan detik-detik kecelakaan maut terjadi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Situasi di dalam bus saat itu saat itu sudah penuh kepanikan. Para pelajar dalam rombongan berteriak-teriak. Beberapa di antara mereka ada yang luka terkena pecahan kaca. Ada juga yang kram.

"Pertama takut (bus) terbalik. Kedua takut meledak. Makanya begitu busnya berhenti anak-anak pecahkan kaca," ungkapnya saat ditemui detikBali di lokasi kejadian, Sabtu (18/6/2022).

ADVERTISEMENT

Begitu kaca di sisi kanan bus pecah, ia dan guru-guru lainnya melompat keluar dari jendela.

"Saya loncat turun. Terus bantu anak-anak yang masih di dalam untuk turun," pungkasnya.

Penyebab Kecelakaan Karena Rem Blong

Berdasarkan pengakuan sopir bus pariwisata berinisial AS (38), rem bus yang dikendarainya blong hingga terjadi tabrakan beruntun di jalur Denpasar-Singaraja, Banjar Pacung, Desa/Kecamatan Baturiti, Tabanan. Insiden tersebut mengakibatkan satu pejalan kaki tewas yakni Ni Wayan Wardani (30) warga desa setempat.

"Pengakuan sopir (bus) remnya blong," katanya.

Selain itu, sopir mengaku berupaya mengendalikan jalannya bus dengan memperkecil gigi dan memanfaatkan rem angin.

"Rem angin juga sudah dicoba berkali-kali tidak bisa, main persnelinglah, untuk mengurangi kecepatan. Tapi (bus) tetap meluncur juga," sambungnya.
Sopir Jadi Tersangka

Sopir bus pariwisata berinisial AS (38) ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan. Ia diduga melakukan kelalaian saat berkendaraan dan mengakibatkan kerusakan barang, korban luka ringan, dan korban meninggal.

Dugaan pelanggaran itu sesuai ketentuan Pasal 310 ayat (1), ayat (2), dan ayat (4) dalam Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ).

"Kami sudah gelar perkara. (Sopir) sudah kami tetapkan sebagai tersangka dan ditahan. Kami terapkan Pasal 310 ayat satu, dua, dan empat," jelas Kapolres Tabanan, AKBP Ranefli Dian Candra, Minggu (19/6/2022).

7 Saksi Diperiksa

Selain menetapkan sopir bus pariwisata berinisial AS (38), polisi juga memeriksa tujuh orang saksi dalam insiden tabrakan beruntun di jalur Denpasar-Singaraja, Banjar Pacung, Desa/Kecamatan Baturiti, Tabanan. Tujuh orang saksi yang diperiksa di antaranya kernet dan beberapa penumpang bus.

"Kalau di lapangan banyak (saksi). Interogasi singkat setelah kejadian ada belasan orang. Kemudian pemeriksaan mendalam di Polres sebanyak tujuh orang," jelasnya.
Dari pantauan detikBali, kendaraan yang ditabrak, untuk sementara dititipkan di pabrik es di utara lokasi kejadian.

Di lokasi itu terdapat sembilan unit mobil dan satu unit motor dengan tingkat kerusakan berbeda-beda. Ada yang ringsek. Ada juga yang penyok.

Sementara itu, bangkai bus baru berhasil dievakuasi sekitar pukul 11.00 WITA. Untuk sementara, bangkai bus dititipkan di areal parkir restoran Anantaboga.

Di tempat itulah bus tersebut terhenti setelah menabrak belasan kendaraan dan bale bengong restoran tersebut.

Sementara itu, olah tempat kejadian perkara atau TKP kembali dilakukan dengan melibatkan tim dari Traffic Accident Analisys (TAA) Ditlantas Polda Bali.

Tim ini melakukan pemindaian tiga dimensi untuk melengkapi olah TKP secara manual yang sudah dilakukan pada Sabtu (19/6/2022).

Pemindaian dilakukan dari titik awal tabrakan sampai tempat terakhir bus berhenti. Pemindaian setidaknya dilakukan di belasan titik pada ruas jalan yang menjadi lokasi tabrakan beruntun.

Sebelumnya, tabrakan beruntun terjadi di jalur Denpasar-Singaraja, Banjar Pacung, Desa Baturiti, Tabanan, Sabtu (18/6/2022). Satu unit bus pariwisata yang mengangkut rombongan pelajar dan guru dari SMP Labschool UNESA 2 Surabaya, Jawa Timur, menabrak belasan kendaraan mobil dan motor.

Informasi di lokasi kejadian, kecelakaan itu diperkirakan terjadi sekitar pukul 11.15 WITA.

Waktu kejadian, I Wayan Mager (saksi) sedang duduk di bale bengong pinggir jalan. Kebetulan posisi bale bengong itu lebih tinggi dari permukaan jalan.

Dari atas, ia melihat bus sudah berjalan zig-zag dari arah Bedugul menuju Denpasar. "(Bus) itu pelan-pelan tapi jalan terus," ujar Wayan Mager.

Bus berwarna oren dengan pelat B 7134 WGA itu terus melaju karena jalur yang dilalui merupakan jalan turunan.

Di saat yang sama, satu per satu kendaraan ditabrak hingga bus itu terhenti setelah menabrak bale bengong pada areal parkir Restoran Anantaboga yang jaraknya lebih dari satu kilometer.

"Katanya ada 12 (kendaraan) yang kena. Tapi saya tidak lihat langsung. Saya langsung lemas. Keras bunyinya. Sampai pohon (perindang) rebah," kata Mager.

Dalam kejadian ini diketahui korban sebanyak sembilan orang. Satu orang di antaranya tewas yakni Ni Wayan Wardani (30).




(nor/nor)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads