Kapolres Tabanan, AKBP Ranefli Dian Candra mengungkapkan berdasarkan pengakuan sopir bus pariwisata berinisial AS (38), rem bus yang dikendarainya blong hingga menyebabkan tabrakan beruntun di jalur Denpasar-Singaraja, Banjar Pacung, Desa/Kecamatan Baturiti, Tabanan. Akibat insiden tersebut satu pejalan kaki tewas yakni Ni Wayan Wardani (30) warga Banjar Pacung.
"Pengakuan sopir (bus) remnya blong," katanya saat dihubungi detikBali melalui telepon, Minggu (19/6/2022).
Selain itu, sopir mengaku berupaya mengendalikan jalannya bus dengan memperkecil gigi dan memanfaatkan rem angin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Rem angin juga sudah dicoba berkali-kali tidak bisa, main persnelinglah, untuk mengurangi kecepatan. Tapi (bus) tetap meluncur juga," sambungnya.
Sopir Jadi Tersangka
Sopir bus pariwisata berinisial AS (38) ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan oleh polisi. Ia diduga melakukan kelalaian saat berkendaraan dan mengakibatkan kerusakan barang, korban luka ringan, dan korban meninggal.
Dugaan pelanggaran itu sesuai ketentuan Pasal 310 ayat (1), ayat (2), dan ayat (4) dalam Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ).
"Kami sudah gelar perkara. (Sopir) sudah kami tetapkan sebagai tersangka dan ditahan. Kami terapkan Pasal 310 ayat satu, dua, dan empat," jelas Kapolres Tabanan, AKBP Ranefli Dian Candra, Minggu (19/6/2022).
7 Saksi Diperiksa
Selain menetapkan sopir bus pariwisata berinisial AS (38), polisi juga memeriksa tujuh orang saksi dalam insiden tabrakan beruntun di jalur Denpasar-Singaraja, Banjar Pacung, Desa/Kecamatan Baturiti, Tabanan. Tujuh orang saksi yang diperiksa di antaranya kernet dan beberapa penumpang bus.
"Kalau di lapangan banyak (saksi). Interogasi singkat setelah kejadian ada belasan orang. Kemudian pemeriksaan mendalam di Polres sebanyak tujuh orang," jelasnya.
Sebelumnya, tabrakan beruntun terjadi di jalur Denpasar-Singaraja, Banjar Pacung, Desa Baturiti, Tabanan, Sabtu (18/6/2022). Satu unit bus pariwisata yang mengangkut rombongan pelajar dan guru dari SMP Labschool UNESA 2 Surabaya, Jawa Timur, menabrak belasan kendaraan mobil dan motor.
Informasi di lokasi kejadian, kecelakaan itu diperkirakan terjadi sekitar pukul 11.15 WITA.
Waktu kejadian, I Wayan Mager (saksi) sedang duduk di bale bengong pinggir jalan. Kebetulan posisi bale bengong itu lebih tinggi dari permukaan jalan.
Dari atas, ia melihat bus sudah berjalan zig-zag dari arah Bedugul menuju Denpasar. "(Bus) itu pelan-pelan tapi jalan terus," ujar Wayan Mager.
Bus berwarna oren dengan pelat B 7134 WGA itu terus melaju karena jalur yang dilalui merupakan jalan turunan.
Di saat yang sama, satu per satu kendaraan ditabrak hingga bus itu terhenti setelah menabrak bale bengong pada areal parkir Restoran Anantaboga yang jaraknya lebih dari satu kilometer.
"Katanya ada 12 (kendaraan) yang kena. Tapi saya tidak lihat langsung. Saya langsung lemas. Keras bunyinya. Sampai pohon (perindang) rebah," kata Mager.
Dalam kejadian ini diketahui korban sebanyak sembilan orang. Satu orang di antaranya tewas yakni Ni Wayan Wardani (30).
(nor/nor)