Acep Tendi (33), pria yang terjatuh dari sumur di Banjar Denkayu Delodan, Werdhibuana, Mengwi, Badung, pada Jumat (18/6/2022) malam akan dikuburkan di kampungnya di Tasikmalaya, Jawa Barat.
"Ya kita sedang mengurus surat ke polisi untuk dikubur dibawa ke kampung jasadnya," ungkap bibi korban Enung Zubaidah (41) kepada detikBali, Sabtu (18/6/2022).
Enung menuturkan, korban yang merupakan kelahiran Tasikmalaya ini tinggal sendirian di kos dan sudah sejak kecil mengidap Epilepsi atau ayan. Korban kini diketahui sudah berpisah dengan istrinya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Acep itu kalau pas kumat kadang dua hari sekali kadang nggak. Terus kalau kumat keluar busanya dia kejang pingsan sebentar terus bangun ya kayak orang linglung terus beraktivitas seperti biasa," katanya.
Sehari - hari, kata Enung, korban berjualan cendol/daluman keliling.
Sebelum kejadian, katanya tidak ada tanda - tanda korban aneh atau merasakan sakitnya.
"Saya sering mengingatkan korban untuk berobat tapi korban bandel nggak mau diobatin, nggak mau dipijat. Kan kalau dapat obat setidaknya mengurangi kumatnya dia," keluhnya.
Sementara itu, Kepala Basarnas Bali I Gede Darmada menjelaskan bahwa kedalaman sumur mencapai belasan meter.
"Ya itu kurang lebih 12 meter dengan level air 6 meter ya kurang lebih," ungkapnya saat dihubungi detikBali Sabtu (18/6/2022).
Memang pantauan di lokasi kos, cempulung (pembatas sumur) yang terbuat dari beton nampak sangat pendek.
Hal ini tentu membahayakan bagi warga kos yang akan mengambil air. Terlebih di tempat kos itu banyak anak-anak kecil.
Enung menuturkan korban sering mengambil air di sumur dan enggan membayar uang Rp20 ribu/bulan sekedar untuk menikmati Sanyo dari tuan rumahnya. "Ya nggak tahu kenapa dia pilih nimba air, nggak mau bayar," katanya.
Rencananya jenazah akan dibawa ke kampung dan dikuburkan di kampungnya di Tasikmalaya, Jawa Barat.
Sebelumnya, Acep Tendi (33), mengalami nasib nahas saat menimba air di sumur rumahnya, di Banjar Gambang, Desa Mengwi, Kabupaten Badung, Bali, pada Jumat (17/6/2022) malam.
Korban meninggal tercebur sumur yang tak jauh dari rumahnya. Menurut saksi Agus, yang melaporkan kejadian ini ke pihak Basarnas Bali, korban diketahui mengidap epilepsi.
"Benar kejadian berawal ketika korban sedang menimba air, dan tiba-tiba saja penyakit epilepsinya kambuh hingga jatuh ke dalam sumur," ungkap Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar (Basarnas Bali), Gede Darmada, dikonfirmasi detikBali, Sabtu (18/6/2022).
(kws/kws)