Eks Panglima TNI Hadi Tjahjanto menyampaikan prioritas yang akan dia kerjakan setelah dipercaya menjabat sebagai Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertahanan Nasional (ATR/BPN). Termasuk di antaranya akan menekan kasus mafia tanah agar tidak sering terjadi.
"Prioritas, seperti saya sampaikan yang pertama adalah sertifikat, yang kedua adalah permasalahan tumpang tindih, yang ketiga adalah IKN," kata Menteri ATR/BPN, Hadi Tjahjanto di Kantor Kementerian ATR/BPN, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (15/6/2022), seperti dikutip dari detikcom.
"Yang sudah disampaikan Pak Sofyan Djalil tadi kan masalah mafia tanah sudah mulai reda ya karena ada pejabat dari Kepolisian, dari Kejaksaan, itu pun terus akan kita tambah supaya mafia tanah ini benar-benar tidak ada. Kita akan tekan, dan saya akan ke lapangan akan melihat secara langsung dan akan menanyakan kepada mereka," ujarnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seperti diketahui, Hadi Tjahjanto kini menjadi salah satu sosok yang mengisi jajaran menteri di Kabinet Indonesia Maju. Ia baru saja dilantik sebagai Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertahanan Nasional (ATR/BPN) oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Rabu (15/6/2022).
Lantas, seperti apa sosok dan sepak terjang Mantan Panglima TNI Hadi Tjahjanto yang kini didapuk sebagai Menteri ATR/BPN?
Sosok Marsekal (Purn) Hadi Tjahjanto
Marsekal (Purn) Hadi Tjahjanto adalah mantan Panglima TNI. Dia purna tugas pada November 2021. Hadi Tjahjanto lahir di Malang, Jawa Timur, pada 8 November 1963. Ia merupakan lulusan Akademi Angkatan Udara tahun 1986 yang juga menyelesaikan Sekolah Penerbang TNI AU pada 1987.
Hadi Tjahjanto pernah menjabat sebagai Komandan Lanud Adi Soemarmo, Solo pada 2010-2011. Ketika itu, Wali Kota Solo masih dijabat oleh Jokowi.
Perjalanan karir Hadi Tjahjanto di dunia militer berlanjut ketika meraih bintang pada 2011 saat menjabat Direktur Operasi dan Latihan Basarnas (Dirops dan Lat Basarnas). Suami Nanik Istumawati itu makin dikenal public saat ditugaskan menjadi Kepala Dinas Penerangan TNI AU pada 2013.
Tak berhenti sampai di sana, selang dua tahun kemudian, yakni 2015, bapak dua anak itu dipercaya menjadi Komandan Lanud Abdulrachman Saleh. Prestasi Hadi semakin moncer setelah didapuk sebagai Sekretaris Militer Presiden.
Tak lama setelah menjabat Sesmil, Hadi dipromosikan menjadi Irjen Kementerian Pertahanan hingga menyandang bintang tiga di pundak, yakni marsekal madya.
Sejak itu, karir Hadi semakin meroket hingga menyalip seniornya. Dalam waktu tiga tahun, Hadi tercatat dua kali mendapat promosi. Hadi kemudian dilantik menjadi KSAU dengan 4 bintang di pundak dan pangkat marsekal.
Perjalanannya di dunia militer berlanjut hingga kemudian dipercaya menjabat Panglima TNI menggantikan Jenderal Gatot Nurmantyo. Marsekal Hadi Tjahjanto purna tugas pada 17 November 2021 dan digantikan oleh Jenderal Andika Perkasa.
Dilantik Jadi Menteri ATR/BPN
Setelah berkecimpung lama di dunia militer, akhirnya Hadi Tjahjanto didapuk sebagai Menteri ATR/BPN oleh Presiden Jokowi, Rabu (15/6/2022). Terkait penunjukan itu, Jokowi beralasan, Hadi Tjahjanto telah memiliki pengalaman mengurus teritorial negara sehingga dianggap mampu mengemban tugas soal tanah dan lahan.
"Kemudian untuk Pak Hadi sebagai Menteri ATR dan BPN karena beliau dulu sebagai mantan Panglima menguasai teritori, dan kita juga tahu Pak Hadi kalau ke lapangan bekerjanya sangat detail," kata Jokowi, seperti dikutip dari detikcom.
Untuk diketahui, Hadi Tjahjanto dilantik sebagai Menteri ATR/BPN menggantikan Sofyan Djalil. Sofyan mengaku bersyukur saat mengetahui Hadi Tjahjanto merupakan pengganti dirinya sebagai Menteri ATR/BPN. Dia menyebut dirinya langsung memberikan dua jempol kepada Presiden Jokowi atas penunjukan Hadi Tjahjanto.
"Kemarin Pak Menteri, waktu saya dipanggil Pak Presiden, dikatakan Pak Sofyan bla bla bla, saya tanya siapa yang menggantikan saya, 'Pak Hadi', saya spontan dan sama-sama Pak 'alhamdulilah pak, dua thumbs up'," ujarnya.
(iws/iws)