Wayan Bagia (54), seorang dosen Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) yang ditemukan dalam keadaan tak bernyawa di rumahnya pada Selasa (7/6/2022) sore, ternyata sempat menyuruh pembantunya untuk membelikan kuota internet. Hal itu diungkapkan olah Putu Suwirna yang sehari-hari kerap diminta untuk membantu almarhum.
Suwirna mengatakan, Wayan Bagia sempat menyuruhnya untuk membelikan kuota internet Minggu (5/6/2022) sebelum ditemukan meninggal dunia. Menurut Suwirna, Wayan Bagia yang tercatat sebagai salah satu dosen Fakultas Ekonomi Undiksha itu memiliki jadwal mengajar keesokan harinya.
"Biasanya bisa setiap hari saya di-telepon di WhatsApp (WA), untuk belikan kebutuhan beliau. Kalau beliau butuh sesuatu pasti telepon saya. Tapi kalau sudah lengkap kebutuhannya itu tidak dihubungi. Hari Minggu terakhir saya ketemu beliau, setelah itu di hari Senin sampai dengan ditemukan meninggal kemarin tidak dapat dihubungi lagi," kata Suwirna, Rabu (8/6/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Suwirna menyebut bahwa majikannya itu memiliki keluhan penyakit diabetes sejak lama. Bahkan, beberapa minggu terakhir Wayan Bagia kerap mengeluhkan sakit pada kakinya yang bengkak.
"Perkiraan meninggalnya karena penyakit diabetesnya itu. Hari ini akan dijemput oleh pihak keluarga, untuk dibawa ke Klungkung, yang kemudian akan dibawa ke kampung halamannya di Desa Tanglad Nusa Penida," imbuh Suwirna.
Sementara itu, tetangga almarhum di Jalan Ayani, Gang Wedapurana, Kelurahan Banyuasri, Buleleng, Bali mengenal almarhum sebagai sosok yang tertutup. Gede Lanus, salah satu tetangga almarhum menyebut sosok Wayan Bagia semasa hidupnya jarang bersosialisasi dengan warga sekitar.
"Kesehariannya beliau agak tertutup, hanya terbuka sama orang yang dikenal. Kalau di lingkungan sini memang jarang berkomunikasi, karena memang sangat jarang keluar rumah sejak COVID-19," kata Gede Lanus, Rabu (8/6/2022).
Kendati demikian, menurutnya Wayan Bagia merupakan sosok yang dermawan. Wayan Bagia semasa hidupnya kerap memberi sesuatu, terutama berupa makanan dan pekerjaan, kepada beberapa tetangganya. Lanus pun mengaku sering diberi pekerjaan oleh tetangganya itu.
"Suka ngasih biasanya beliau, makanan bahkan juga sering ngasih kerjaan sebatas nyapu di halaman rumahnya. Saya biasanya ditugasin nyapu disini," ungkapnya.
Lanus menjelaskan, tetangganya itu memang tinggal sendirian di rumah tersebut. Wayan Bagia belum mempunyai seorang istri. Ia memiliki seorang pembantu yang sering ditugaskan untuk membelikan kebutuhan sehari-harinya.
"Karena tinggal sendirian biasanya. Tetangga saya itu punya ajudan yang tugasnya membelikan kebutuhan sehari-hari untuknya. Biasanya kalau ditelepon, baru datang," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, warga di Jalan A Yani Gang Wedapurana, Kelurahan Banyuasri, Kecamatan Buleleng, Kabupaten Buleleng, Bali digegerkan dengan penemuan sosok pria yang sudah dalam keadaan tidak bernyawa, Selasa (7/6/2022), sekitar pukul 17.45 WITA. Sosok mayat itu diketahui bernama Wayan Bagia, seorang dosen di Fakultas Ekonomi, Undiksha Singaraja. Ia ditemukan dalam posisi telungkup di atas ranjang, kepala menghadap ke timur menggunakan kaos oblong warna biru dan tanpa menggunakan celana.
(iws/iws)