Warga di Lingkungan Ujung Pesisi, Desa Tumbu, Kecamatan dan Kabupaten Karangasem, Bali hampir semua mengalami nyeri di persendian hingga lumpuh karena terserang chikungunya. Meski mengalami gejala yang cukup parah, warga rata-rata akan sembuh dalam waktu satu atau dua hari.
Salimah, salah satu warga asal Lingkungan Ujung Pesisi, mengaku pernah terkena chikungunya. Saat itu awalnya ia mengalami nyeri pada jari-jari tangan. Kemudian menjalar ke setiap persendian tangan dan kaki, hingga membuatnya lumpuh selama dua hari.
"Saya baru kemarin sembuh, rasanya nggak enak banget kena chikungunya, badan sakit semua, bergerak saja seperti suster ngesot. Tapi beruntung, setelah dibawa ke dokter kemudian mendapat obat, akhirnya sembuh," kata Salimah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain dirinya, ungkap Salimah, dua orang di keluarganya juga ikut terkena chikungunya, yaitu suami dan kakak iparnya. Gejalanya sama, yaitu nyeri di persendian, lumpuh sementara, dan panas.
"Tapi, tidak semua warga yang pernah kena chikungunya mengalami lumpuh, ini tetangga saya baru mengalami gejala panas langsung dibawa ke dokter, jadi tidak sampai mengalami lumpuh, cuma mengalami nyeri sendi saja. Sedangkan saya sudah beberapa hari panas dan sudah sempat mengalami lumpuh baru dibawa ke dokter," ucap Salimah.
Hal senada juga dikatakan Armijun, yang istrinya juga sempat mengalami chikungunya. Ia mengaku gejala awalnya adalah panas, kemudian mengalami nyeri sendi dan lumpuh selama dua hari.
"Sebenarnya, wabah chikungunya ini kalau sudah mendapat obat dari dokter langsung sembuh, cuma penyebarannya cepat dan tidak semua warga yang pernah kena chikungunya mengalami gejala panas, kadang langsung mengalami lumpuh dan nyeri sendi," kata Armijun.
"Yang sudah pernah kena chikungunya mungkin ada sampai 200 orang karena hampir semua warga di sini sudah kena, cuma itu, setelah dibawa ke dokter dua sampai tiga hari langsung sembuh," kata Armijun.
Mewabahnya chikungunya di Ujung Pesisi Karangasem belum mendapat penanganan dinas terkait. Hal ini lantaran belum ada masyarakat yang melapor ke Dinas Kesehatan Karangasem. Kasi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinas Kesehatan Karangasem, I Wayan Gede Sweca mengaku sampai saat ini pihaknya belum menerima laporan terkait ratusan warga Lingkungan Ujung Pesisi yang terkena chikungunya.
"Kami belum menerima laporan terkait hal ini, nanti akan kami infokan dulu ke puskesmas yang mewilayahi agar dilakukan pelacakan ke wilayah yang terkena chikungunya tersebut. Saya juga meminta kepada aparat desa jika terjadi hal seperti ini agar segera melapor ke petugas kesehatan terdekat supaya cepat diambil tindakan," kata Gede Sweca.
Sementara itu, Kepala Lingkungan (Kaling) Ujung Pesisi, Yatimin masih belum bisa memberikan keterangan terkait kasus chikungunya di wilayahnya. Saat dihubungi belum ada jawaban dan pesan WhatsApp juga belum dibalas.
(irb/irb)