200-an warga yang ada di Lingkungan Ujung Pesisi, Desa Tumbu, Kecamatan dan Kabupaten Karangasem, Bali, diserang wabah chikungunya. Namun, Dinas Kesehatan Karangasem mengaku belum menerima laporan terkait kasus ini, sehingga belum ada penanganan. Akibat belum adanya tindakan pencegahan dari dinas terkait, saat ini warga yang ada di Lingkungan Ujung Pesisi resah karena wabah chikungunya terus menular ke warga lainnya.
Sahnudin, salah seorang warga yang ada di Lingkungan Ujung Pesisi mengaku sampai saat ini sudah ada sekitar 200 orang lebih yang terkena chikungunya. Bahkan, menurutnya semakin hari terus bertambah sehingga menimbulkan keresahan di masyarakat.
"Chikungunya mulai menyerang sejak sebulan terakhir tapi hanya satu dua orang yang kena. Saat ini sedang ganas-ganasnya karena hampir sebagian dari masyarakat yang ada di Lingkungan Ujung Pesisi kena chikungunya," kata Sahnudin, Selasa (7/6/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sahnudin mengatakan, warga yang terserang chikungunya awalnya mengalami demam. Kemudian merasa nyeri pada persendian hingga kesulitan bangun dan berjalan seperti orang lumpuh. Tapi setelah dibawa ke dokter dan mendapat obat, dua sampai tiga hari kemudian sembuh. Meskipun chikungunya cepat sembuh tetap saja membuat warga Lingkungan Ujung Pesisi resah, apalagi saat terkena virus tersebut warga sampai seperti orang lumpuh.
"Saya berharap dinas terkait segera melakukan tindakan pencegahan agar tidak semakin menyebar ke warga lainnya. Meskipun dari kami belum ada yang melapor terkait hal ini, seharusnya tetap ada tindakan apalagi sudah terjadi sejak sebulan lalu, supaya jangan sampai ada korban, baru ada tindakan," ucap Sahnudin.
Sementara itu, Kasi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinas Kesehatan Karangasem, I Wayan Gede Sweca mengaku sampai saat ini pihaknya belum menerima laporan terkait ratusan warga Lingkungan Ujung Pesisi yang terkena chikungunya.
"Kami belum menerima laporan terkait hal ini, nanti akan kami infokan dulu ke puskesmas yang mewilayahi agar dilakukan pelacakan ke wilayah yang terkena chikungunya tersebut. Saya juga meminta kepada aparat desa jika terjadi hal seperti ini agar segera melapor ke petugas kesehatan terdekat supaya cepat diambil tindakan," kata Gede Sweca.
(irb/irb)