Meningkatnya permintaan diduga menjadi penyebab naiknya harga cabai pada beberapa pasar tradisional di Kabupaten Tabanan.
Terlebih kurang dari sepekan lagi, tepatnya pada Rabu, (8/6/2022), umat Hindu di Bali akan merayakan Hari Raya Galungan.
Sehingga kebutuhan bahan pokok dan bumbu-bumbuan diprediksi akan terus mengalami kenaikan harga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Lebih dikarenakan permintaan yang memang lagi meningkat menjelang Hari Raya Galungan," jelas Kepala Seksi Perlindungan dan Perbenihan di Dinas Pertanian (Distan) Tabanan, I Gusti Ngurah Ketut Wicahyadi, Kamis, (2/6/2022).
Ia menyebutkan, perkiraan mengenai penyebab kenaikan harga cabai ini diperoleh setelah melakukan kontak dengan beberapa petani di Kecamatan Baturiti yang menjadi satu di antara dua sentra budidaya cabai.
"Produksinya bagus (mencukupi). Cuma memang permintaan yang lagi bertambah sehingga harga di pasaran meningkat," imbuhnya.
Selain itu, ia juga menyebutkan bahwa kenaikan harga cabai di Tabanan bukan disebabkan pengaruh cuaca yang biasanya dibarengi dengan munculnya penyakit.
"Kami kontak dengan para petani, disebabkan karena penyakit tidak ada. Apalagi gagal panen," imbuhnya.
Karena itu, sambung Wicahyadi, pengaruh tingginya permintaan menjelang Hari Raya Galungan membuat harga cabai besar dan cabai rawit meningkat di pasaran.
"Kalau produksi tidak berubah. Cuma di awal Mei 2022 ada peningkatan permintaan menjelang Hari Raya Idul Fitri. Sekarang disambung dengan Galungan yang sebentar lagi," pungkasnya. (*)
(nor/nor)