Harga sejumlah kebutuhan pokok, khususnya kebutuhan dapur, melonjak sejak beberapa hari terakhir. Kenaikan harga yang mencolok terjadi pada cabai besar dan cabai rawit.
Berdasarkan monitoring harga mingguan yang dilakukan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Tabanan, kenaikan harga ini mulai terekam sejak dua pekan lalu. Pada minggu ketiga Mei 2022, harga cabai merah besar meningkat dari Rp 40 ribu menjadi Rp 50 ribu per kilogram.
Kenaikan harga yang sama juga terjadi pada cabai rawit merah. Sementara tomat yang di minggu ketiga bertengger pada Rp 9 ribu perkilogram kini naik menjadi Rp 16 ribu per kilogram.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikutnya telur ayam, sesuai dengan monitoring harga kenaikannya relatif gradual atau meningkat perlahan. Pada minggu ketiga, naik dari Rp 22 ribu menjadi Rp 24 ribu per kilogram. Sementara di minggu ini, harganya sudah Rp 25 ribu per kilogram.
Itu baru data monitoring Disperindag yang dilakukan secara mingguan yang dirangkum pada awal pekan. Di Pasar Tradisional Dauh Pala misalnya, kenaikan harga sudah di atas data monitoring mingguan. Untuk cabai besar saja harganya sudah Rp 65 ribu per kilogram. Cabai rawit sudah Rp 70 ribu per kilogram.
"Dari minggu lalu sudah mulai naik. Waktu itu rata-rata naik. Yang cabai besar sudah Rp 50 ribu per kilogram. Yang cabai rawit merah dari Rp 45 ribu, sekarang ini sudah Rp 70 ribu," tutur Ni Ketut Rachel, salah seorang pedagang bumbu di Pasar Dauh Pala, Rabu (1/6/2022).
Kenaikan harga ini membuat ia agak kerepotan karena harus menambah modal dan menyesuaikan harga. "Repotnya saat menyesuaikan harga. Otomatis modal yang dikeluarkan bertambah. Karena kalau beli cabai, di pengepul misalnya, itu mesti satu kresek isi sepuluh kilogram," jelasnya.
Ia menuturkan, sebelum kenaikan harga terjadi, dengan modal Rp 250 ribu sudah bisa memperoleh sepuluh kilogram cabai rawit. Sekarang sudah mencapai Rp 600 ribu per sepuluh kilogram.
"Jadi mesti menambah modal. Biasanya kami beli satu kresek isi sepuluh kilogram. Anggap belanja Rp 1 juta, dulu dapat beli beberapa jenis barang dagangan. Sekarang tidak cukup. Itu hanya untuk beli cabai saja," sebutnya.
Belum lagi, ia harus menyesuaikan harga yang pastinya membuat para pembeli menyesuaikan takaran. Menurutnya, kenaikan harga ini membuat para pembeli yang biasanya membeli sebanyak satu kilogram, kini mengurangi takaran pembelian menjadi setengah kilogram. "Sekarang ini paling mereka belinya cuma seperempat kilogram," tuturnya.
Ia sendiri tidak bisa memastikan apa yang menyebabkan kenaikan harga ini terjadi. Sebatas yang ia ketahui saat ia membeli, kenaikan ini sudah terjadi di tingkat harga petani. "Saya tanya kenapa bisa naik. Tempat saya beli bilang tidak tahu juga. Karena mereka sudah mendapatkan harganya sekian di petani," imbuhnya.
Tidak hanya cabai, ia menyebutkan kenaikan juga terjadi pada harga tomat. Beberapa minggu lalu, harga tomat berkisar Rp 6 ribu perkilogram. Pada minggu lalu, harganya sudah naik menjadi Rp 9 ribu. Sekarang sudah di posisi Rp 15 ribu per kilogram. "Telur juga. Sekarang ini untuk krat tanggung yang isinya 30 butir sudah Rp 44.500. Sebelumnya di antara Rp 33 ribu sampai Rp 34 ribuan," ungkap Rachel.
Lantaran itu, ia menyebutkan, kenaikan harga beberapa kebutuhan pokok ini membuat modal yang harus dikeluarkan harus bertambah. "Kedua, menjualnya juga lambat karena yang beli kan mengurangi jumlah pembelian. Apalagi cabai, risikonya kalau kelamaan bisa busuk," pungkasnya.
(iws/iws)