Koster: Bali Satu-satunya Provinsi yang Gelar Bulan Bung Karno

Koster: Bali Satu-satunya Provinsi yang Gelar Bulan Bung Karno

I Wayan Sui Suadnyana - detikBali
Rabu, 01 Jun 2022 14:31 WIB
Pembukaan Bulan Bung Karno di Gedung Ksirarnawa Taman Budaya Provinsi Bali, Rabu (1/6/2022).
Pembukaan Bulan Bung Karno di Gedung Ksirarnawa Taman Budaya Provinsi Bali, Rabu (1/6/2022). (Foto: I Wayan Sui Suadnyana/detikBali)
Denpasar -

Bulan Bung Karno kembali digelar di Bali untuk keempat kalinya sejak pertama kali dilaksanakan pada 2019 lalu. Gubernur Bali Wayan Koster mengklaim bahwa Pulau Dewata masih menjadi satu-satunya provinsi di Indonesia yang menggelar Bulan Bung Karno.

"Provinsi Bali merupakan satu-satunya provinsi di Indonesia yang menyelenggarakan Bulan Bung Karno," kata Koster saat pembukaan Bulan Bung Karno di Gedung Ksirarnawa Taman Budaya Provinsi Bali, Rabu (1/6/2022).

"Saya pikir setelah tahun 2019 Pemprov Bali melalui Peraturan Gubernur diikuti oleh (Peraturan) Bupati atau Wali Kota se-Bali melakukan Bulan Bung Karno, akan ada daerah yang mengikuti. Ternyata sampai sekarang belum ada. Jadi mantap Provinsi Bali sangat ideologis," ungkap Koster.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, Koster mengaku sempat mengobrol via sambungan telepon dengan Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Olly Dondokambey terkait penyelenggaraan Bulan Bung Karno. Koster menyarankan agar Olly turut membuat Peraturan Gubernur (Pergub) untuk merayakan Bulan Bung Karno sebelum lengser dari jabatan.

"Tapi tadi saya telponan dengan Gubernur Sulut, jadi sebelum berakhir (masa jabatannya) saya sarankan untuk buat Pergub juga yang diwariskan kepada generasi muda di Sulut untuk menghormati Bung Karno dengan merayakan Bulan Bung Karno, beliau sudah oke. Tapi sudah mau berakhir juga jabatannya jadi gubernur," terang Koster.

ADVERTISEMENT

Koster menjelaskan, bulan Juni memiliki hari-hari penting dan sakral yang terpaut dengan keberadaan Bapak Bangsa, Bung Karno. Pada 1 Juni dirayakan sebagai Hari Lahir Pancasila, 6 Juni hari lahir Bung Karno dan 21 Juni sebagai tanggal wafatnya Bung Karno.

"Untuk mengenang menghormati, memaknai dan memuliakan hari-hari penting tersebut, kita menyelenggarakan hari Bung Karno pada setiap Bulan Juni ini secara serentak dari provinsi, kota, kabupaten, desa, kelurahan dan satuan pendidikan di seluruh bali," jelasnya.

Selain sebagai wujud penghormatan dan bhakti pada Bung Karno sebagai bapak pendiri bangsa yang telah merumuskan dasar negara, penyelenggaraan Bulan Bung Karno di Provinsi Bali juga memiliki tujuan mulia. Salah satunya, yakni sebagai arus pengutamaan Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Bulan Bung Karno digelar juga sebagai upaya meningkatkan pemahaman masyarakat Bali tentang sejarah filosofi dan nilai-nilai pancasila; kemudian memperkokoh semangat kebangsaan dan inklusi sosial di tengah kontestasi nilai ideologi dan kepentingan yang mengarah pada kecenderungan politisasi identitas.

Selain itu, juga sebagai upaya membangkitkan memori kolektif masyarakat Bali tentang ketokohan dan keteladanan Ir Soekarno sebagai penggali Pancasila dan Proklamator RI. Termasuk juga memperkuat institusionalisasi nilai-nilai Pancasila dan spirit perjuangan Bung Karno sesuai dengan nilai-nilai kearifan lokal bali.

"Kita bersyukur hari ini memperingati seluruhnya berbusana adat. Tapi pagi saya datang ke upacara bendera yang jadi inspektur upacara adalah Bapak Presiden dari Ende semua peserta juga mengenakan busana adat Nusantara," terang Koster.

"Tapi ingat yang pertama kali bikin acara nasional berbusana adat adalah provinsi Bali dan sekarang sudah diikuti daerah lain. Jadi kita selalu jadi pelopor dalam urusan adat dan budaya," paparnya.




(iws/iws)

Hide Ads