Cerita Nyoman Nuarta, Patung Bung Karno di Tabanan hingga Pancasila

Cerita Nyoman Nuarta, Patung Bung Karno di Tabanan hingga Pancasila

Chairul Amri Simabur - detikBali
Selasa, 31 Mei 2022 18:43 WIB
Patung Bung Karno karya seniman Nyoman Nuarta di bundaran Kediri Tabanan.
Patung Bung Karno karya seniman Nyoman Nuarta di bundaran Kediri Tabanan. (Foto: Chairul Amri Simabur/detikBali)
Tabanan -

Di Kabupaten Tabanan, Ir Soekarno atau Bung Karno diabadikan sebagai nama untuk sejumlah tempat umum seperti Jalan Bypass Ir Soekarno. Belakangan, Taman Kota Tabanan juga diganti namanya menjadi Taman Bung Karno.

Tak hanya itu, di bundaran Kediri Tabanan juga berdiri patung Bung Karno yang berbahan campuran logam tembaga dan kuningan. Patung tersebut merupakan karya maestro patung I Nyoman Nuarta yang kebetulan berasal dari Desa Tegalinggah, Kecamatan Penebel.

Ternyata, Nuarta tak hanya membuat patung Bung Karno di bundaran Kediri Tabanan. Ia menyebut, setidaknya ada empat karyanya bertema atau berjudul sama. Termasuk di antaranya patung Bung Karno di Tugu Proklamasi, Jalan Pegangsaan Timur.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bagi Nuarta, sosok Bung Karno cukup banyak memberikannya inspirasi dalam berkarya. Patung Bung Karno yang kini berdiri di ujung timur Jalan Bypass Ir Soekarno ia sumbangkan sekitar sepuluh tahun silam kepada daerah asalnya.

"Itu cara saya sebagai seniman menghormati pendiri bangsa. Karena sekarang saya merasakan hasil perjuangan mereka," kata Nuarta, Senin (30/5/2022).

ADVERTISEMENT

Ia mengatakan, patung Bung Karno yang dibuatnya sebagian besar gayanya berdiri. Sebagai seniman, suatu hari Nuarta merasa bosan juga dengan gaya patung yang melulu berdiri. "Bosan juga ada beberapa patung yang saya buat berdiri. Saya ingin ada gaya yang lebih rileks. Duduk," ungkap Nuarta.

Maka, sekitar 2011 silam ia membuat patung Bung Karno dalam pose duduk, tangan kanannya lurus menunjuk, dan tangan kirinya menempel pada lutut sembari menggenggam keris. Patung dengan tinggi sekitar lima meter itu dikerjakan selama kurang lebih tiga bulan. Begitu selesai, patung itu sempat berdiri lama di taman yang ada di studionya.

"Patung itu sudah ada lama di taman patung saya sebelum dipindahkan ke Tabanan. Sekitar dua atau tahun sebelumnya sudah selesai dibangun," ungkapnya.

NuArt Sculpture Park - I Nyoman NuartaNuArt Sculpture Park - I Nyoman Nuarta Foto: dok.detikFood

Nuarta mengaku tidak bosan menjadikan Bung Karno, kakak kelas jauhnya di ITB, sebagai objek karyanya. Nuarta menyebut Bung Karno memiliki segudang gagasan, ide, dan seorang Bapak Bangsa yang visioner. Bahkan, gagasan Bung Karno tentang Pancasila yang menjadi dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia akan abadi sampai kapanpun. "Pancasila itu relevan kapanpun," imbuhnya.

Seperti diketahui, Hari Lahir Pancasila diperingati setiap 1 Juni. Sebagai salah satu pengagum Bung Karno, Nuarta mengatakan Pancasila sebagai dasar negara merupakan keputusan terbaik yang disepakati para pendiri bangsa. Oleh karena itu, tugas generasi saat ini adalah meneruskan perjuangan para pendiri bangsa.

"Sebagai penerus yang menerima warisan (kemerdekaan) tugasnya ya melanjutkan perjuangan. Menjaga persatuan. Memang betul mendirikan suatu bangsa itu suci murni. Pasti ada cacat-cacatnya, ada kurang-kurangnya. Itulah yang harus kita isi. Caranya kerja keras. Sifat maling harus dihilangkan. Korupsi," pungkasnya. (*)




(iws/iws)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads